Berhasil Rebut Blok Rokan, Ini Sumur Perdana yang Digarap PHR
Konstruksi Media – Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak Bumi dan Gas (SKK Migas) Julius Wiratno menyampaikan, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Pertamina Hulu Rokan (PHR) pada tahun ini menargetkan pemboran untuk 141 sumur.
Menurutnya, hal itu sesuai dengan hasil revisi Work, Program, and Budget (WP&B) 2021.
Julius menyebutkan bahwa pasca alih kelola Wilayah Kerja (WK) Rokan, PHR berhasil meneruskan program pemboran yang telah disiapkan pada saat alih kelola bersama SKK Migas dan PT CPI.
- Gandeng Partner Lokal, Hutama Karya Rampungkan Pembangunan Menara Turyapada Bali
- Inovasi Mahasiswa ITS, Hasilkan Jam Kekinian Dari Limbah Plastik
- Mahasiswa ITS Tingkatkan Produktivitas Energi Geotermal yang Lebih Efisien
Ia mengungkapkan bahwa sumur perdana yang dibor di Wilayah Kerja (WK) Rokan adalah Sumur Bangko P03reg 5.
“SKK Migas bersyukur dan mengapresiasi komitmen PHR paska alih kelola WK Rokan, sehingga kegiatan yang telah direncanakan dapat direalisasi tepat waktu, yaitu Selasa (10/8). Semoga semua rencana yang sudah disusun dapat dilaksanakan dengan baik, sehingga usaha-usaha yang dilakukan PHR dalam menjaga tingkat produksi WK Rokan dapat dicapai sesuai target,” ujar Julius dalam keterangan tertulis, Kamis (12/8/2021).
Sumur Bangko P03reg 5 dibor menggunakan Rig BN-18 berkapasitas 550 Horse Power (HP), dengan target kedalaman trajectory lubang sedalam 2150 feet.
Sumur ini ditargetkan untuk memproduksikan minyak, dengan desain tiga rangkaian casing (13-3/8 inch, 9-5/8 inch, dan 7 inch). Pengerjaannya sendiri dengan estimasi berjalan 10 hari sampai ke fase komplesi sumur.
Dia menegaskan, komitmen jumlah pemboran baru ini merupakan perubahan dari rencana awal PT PHR yang hanya mengebor 84 sumur pada tahun 2021, dan kemudian juga berkomitmen melakukan program-program CPI (Chevron Pacific Indonesia) yang tidak dapat direalisasi karena kendala di lapangan menjelang akhir alih kelola.
Julius mengatakan, untuk mengawal pencapaian target tersebut, PHR akan menambah 2 (dua) buah rig, sehingga seluruh yang digunakan pada tahun 2021 sebanyak 18 buah rig.
“Pada saat alih kelola, PHR berkomitmen mengebor 141 sumur pada tahun 2021. Semoga semua komitmen dapat dilaksanakan, minimal sama dengan komitmen yang telah disampaikan dalam WP&B,” katanya.
Untuk merealisasikan target tersebut, Julius mengatakan bahwa SKK Migas bersama PHR telah melakukan beberapa upaya seperti mengawal persetujuan AMDAL untuk Lapangan Bekasap, mempercepat proses pengadaan rig dan jasa pemboran berkelanjutan dari CPI ke PHR, dan proses transfer material pengeboran dengan sistem mirroring contract.
Saat ini, SKK Migas dan PHR juga mulai mendetailkan rencana kegiatan yang akan dilakukan pada tahun 2022, antara lain melakukan kegiatan permboran sebanyak 500 sumur.
“Kami berharap upaya-upaya yang sedang dilakukan oleh SKK Migas bersama PHR mendapatkan dukungan penuh dari para pemangku kepentingan. Ini sangat penting karena kami berharap, WK Rokan tetap menjadi salah satu WK terbesar di Indonesia yang menjadi andalan dalam memenuhi target produksi 1 juta BOPD dan 12 BSCFD pada tahun 2030 mendatang,” jelasnya.***