
Benny Indra Batubara: Sektor Konstruksi Harus Jadi Garda Depan Pengendalian Emisi Karbon
Emisi karbon dari sektor konstruksi menyumbang porsi signifikan terhadap total emisi nasiona
Konstruksi Media — Upaya Indonesia untuk mencapai target net zero emission pada tahun 2060 tidak bisa dilepaskan dari kontribusi sektor konstruksi dalam menekan emisi karbon. Hal ini disampaikan oleh Benny Indra Batubara, Staf Ahli Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dalam sebuah forum diskusi energi dan pembangunan berkelanjutan.
Dalam paparannya, Benny menekankan bahwa emisi karbon dari sektor konstruksi menyumbang porsi signifikan terhadap total emisi nasional. Oleh sebab itu, dibutuhkan langkah serius dan terukur dalam pelaksanaan konstruksi berkelanjutan.
“Langkah konkret seperti pengendalian sumber emisi, penggunaan energi baru terbarukan (EBT), serta manajemen sumber daya yang efektif harus menjadi bagian dari strategi nasional,” ujar Benny di acara Japan External Trade Organization (JETRO) 2025, beberapa waktu lalu.
Ia juga menyoroti pentingnya pendekatan desain aktif (active design) dan desain pasif (passive design architecture) dalam arsitektur bangunan guna mengurangi ketergantungan pada energi berbasis fosil.
Tak hanya itu, penerapan prinsip ESG (Environmental, Social, Governance), program Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan (QHSSE), serta konsep reduce, reuse, recycle (3R) harus diintegrasikan dalam seluruh rantai kegiatan konstruksi. “Keseluruhan aspek ini bukan hanya mendukung agenda pembangunan rendah karbon, tapi juga menciptakan sistem konstruksi yang efisien dan berkelanjutan,” lanjutnya.
Benny mengingatkan, jika tidak segera dikendalikan, emisi dari sektor konstruksi akan menjadi tantangan besar dalam pencapaian target iklim Indonesia.
“Konstruksi bukan hanya tentang membangun fisik, tapi membangun masa depan. Setiap beton yang dituangkan, setiap gedung yang didirikan, harus berorientasi pada keberlanjutan lingkungan,” tegasnya.
Dengan komitmen bersama dan pelibatan aktif seluruh pemangku kepentingan, Benny optimistis Indonesia mampu menjadi negara maju yang ramah lingkungan di masa depan. (***)