Empat Proyek Garapan Waskita Karya di IKN Nusantara
Waskita Karya masih berpeluang menggarap proyek infrastruktur lain di IKN seperti perumahan menteri, masjid, perumahan Aparatur Sipil Negara (ASN), serta proyek lainnya.
Konstruksi Media – PT Waskita Karya (Persero) Tbk salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya yang mendapat tugas dari pemerintah untuk melakukan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim).
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Suwardjono mengatakan, proyek pembangunan IKN menjadi salah satu andalan perseroan dalam meraih pendapatan pada 2023 sebagai bagian dari upaya penyehatan keuanga.
“Beberapa proyek yang kami dapat misalnya seperti IKN, artinya Kementerian PUPR alhamdulillah masih percaya sama Waskita. Masih menunjuk Waskita untuk mengerjakan IKN,” kata Destiawan di Jakarta, Jumat (16/12/2022).
Baca juga: Kolaborasi WIKON-IBC Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik Nasional
Berikut ada empat proyek IKN Nusantara yang jadi garapan Waskita Karya, yakni:
- Pembangunan gedung Sekretariat Negara dengan kontrak Rp1,3 triliun. Proyek ini sepenuhnya jadi garapan Waskita Karya.
- Pembangunan jalan tol sepanjang 40 km yang merupakan penghubung IKN ke tol Balikpapan-Samarinda dengan nilai proyek sebesar Rp2,6 triliun. Dalam paket pekerjaan ini, Waskita Karya bertindak sebagai pemimpin konsorsium dengan porsi 40 persen. Anggota konsorsium lainnya adalah PT Nindya Karya (Persero) dan Modern Group.
- Proyek jalan non-tol di kawasan IKN dengan nilai proyek sekitar Rp400 miliar.
- Proyek tiga paket Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di kawasan IKN Nusantara, dengan nilai sebesar Rp638 miliar. Untuk proyek ini masih dalam tahap akhir proses penetapan, diperkirakan kontrak akan ditandatangani pada 20 Desember 2022.
Destiawan mengatakan, Waskita Karya masih berpeluang menggarap proyek infrastruktur lain di IKN seperti perumahan menteri, masjid, perumahan Aparatur Sipil Negara (ASN), serta proyek lainnya. Menurut dia, proyek pembangunan IKN punya tantangan tersendiri.
“Sebagai ibu kota negara yang baru, tentu infrastruktur dan bangunan yang dibuat harus punya kualitas terbaik. Selain itu cara pengerjaannya juga tidak bisa sembarangan, karena harus mengimplementasikan prinsip lestari dan ramah lingkungan,” ucapnya.
Baca artikel selanjutnya:
- Profesor ITS Kembangkan Metode Komputasi Material Berbasis Meshless untuk Efisiensi dan Keberlanjutan
- Navigasi Risiko Sektor Publik 2025: Strategi untuk Keberlanjutan Keuangan dan Infrastruktur
- ASTRA Infra Siapkan Layanan Prima untuk Mudik Lebaran 2025, Aman dan Nyaman
- Normalisasi Sungai Ciliwung Ditargetkan Rampung 2026, Pemerintah Percepat Pembebasan Lahan