AsosiasiEventGedungNews

BEA Siap Kawal Era Green Building dan Zero Emisi

Mimpi kami adalah menyatukan semua asosiasi teknisi dalam satu visi besar, menjadikan engineer Indonesia tuan rumah di negeri sendiri, dan siap bersaing di level dunia.

Konstruksi MediaBuilding Engineers Association (BEA) semakin menunjukkan peran strategisnya dalam mendukung regulasi pemerintah terkait efisiensi energi dan bangunan hijau.

Dalam Seminar & Gathering BEA 2025, mengangkat tema besar, “Sustainability Building Technology and Regulation Enhanche Building Safety”, Ketua Umum BEA, Amin Puji Riyanto menyampaikan bahwa tahun 2025 ini, pihaknya terus memperkuat komitmen terhadap implementasi green building seiring dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2023 tentang Konservasi Energi.

“Regulasi ini mendorong seluruh pengelola gedung untuk menerapkan sistem bangunan hemat energi yang ramah lingkungan,” kata Amin Puji saat ditemui Konstruksi Media disela-sela kegiatan Seminar & Gathering BEA 2025, di Jakarta, Sabtu, (26/07/2025).

BEA
Ketua Umum Building Enginees Association (BEA), Amin Puji Riyanto. Dok. Konstruksi Media

Asosiasi yang menaungi para teknisi dan engineer gedung itu telah merespons cepat kebijakan tersebut dengan menjalin kemitraan bersama Kementerian ESDM. Salah satu inisiatifnya adalah mendata dan menilai kelayakan gedung di sembilan kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Bekasi, Surabaya, Makassar, dan lainnya. Proses ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana bangunan-bangunan di Indonesia telah memenuhi standar green building dan berkontribusi dalam menurunkan emisi karbon.

“Kami melihat ini sebagai langkah kekinian yang harus diikuti semua pelaku teknis di sektor gedung,” imbuh Amin menambahkan.

Dia menyebut, tantangan utama dalam proses ini adalah akses data teknis gedung. Amin menjelaskan, masih banyak pemilik atau pengelola gedung yang enggan memberikan data karena alasan privasi atau kekhawatiran keamanan.

“Kami harus melobi pemilik gedung berkali-kali. Karena mereka ragu soal keamanan data, padahal justru data itu krusial untuk mengevaluasi kesiapan menuju net zero emission,” katanya.

BEA kini memiliki lebih dari 1.000 anggota yang tersebar di lima wilayah utama, yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, dan Lampung, serta beberapa cabang seperti Bogor dan Subang. Dari jumlah itu, sekitar 600–700 merupakan anggota aktif yang bekerja langsung di berbagai jenis gedung seperti perkantoran, apartemen, hingga rumah sakit.

“Mereka bukan sekadar anggota, tapi para pelaku lapangan yang berpengalaman dan kompeten,” jelas Amin.

BEA
Perhelatan Seminar dan Gathering Building Enginees Association (BEA) 2025. Dok. Konstruksi Media

Misi Utama BEA

Di tengah perkembangan ini, BEA tetap berpegang pada misi utamanya menciptakan engineer dan teknisi gedung yang tersertifikasi secara profesional dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Program edukasi dan peningkatan kompetensi terus dilakukan melalui pelatihan, sertifikasi, serta pembinaan langsung kepada anggota.

“Kami ingin semua teknisi memiliki standar kompetensi yang sama, agar industri kita makin kredibel,” ungkap Amin.

Salah satu target jangka menengah BEA adalah memperluas jangkauan ke 10 wilayah di Indonesia. Hal ini juga akan menjadi syarat penting untuk mendapatkan dukungan kelembagaan serta pendanaan dari pemerintah pusat. Namun demikian, Amin mengakui ada tantangan karena sebagian besar pengurus pusat BEA masih aktif bekerja dan mengalami keterbatasan waktu.

“Kami akan susun ulang agenda dan minta dukungan pemerintah [Kementerian ESDM] untuk pelantikan wilayah-wilayah baru,” tuturnya.

Tak hanya berhenti di internal organisasi, BEA juga aktif membangun kolaborasi antar-asosiasi teknisi seperti ACE (Association Chief Engineer), IPMA, dan lainnya. Tujuannya adalah membentuk sinergi lintas asosiasi yang mampu memperjuangkan regulasi bersama dan menciptakan dampak industri yang lebih luas.

“Kami ingin membentuk satu ekosistem teknisi Indonesia yang solid dan memiliki suara bersama di tingkat kebijakan,” beber Amin.

Selain itu, Amin juga mengapresiasi dukungan luar biasa dari para vendor dan kontraktor yang selama ini mendukung keberlangsungan kegiatan BEA. Ia menegaskan bahwa asosiasi yang dipimpinnya bukan organisasi profit, namun berjuang demi peningkatan kualitas SDM teknis secara nasional.

“Kalau tidak ada support dari vendor, mungkin organisasi ini akan sangat kesulitan berjalan,” terangnya seraya menyampaikan terima kasih kepada para mitra dan vendor BEA.

Lebih lanjut, Amin mengemukakan bahwa saat ini BEA juga terus bertransformasi sebagai lembaga yang adaptif terhadap perubahan zaman dan regulasi. Setiap program dan langkah strategis disusun berdasarkan kebutuhan lapangan serta arah kebijakan pemerintah. Mulai dari data bangunan, sistem pendingin ruangan, hingga pemanfaatan energi baru dan terbarukan menjadi fokus perhatian asosiasi ini ke depan.

Dengan visi jangka panjang mencetak engineer berdaya saing global, BEA berharap dapat menjadi rumah besar bagi semua teknisi gedung Indonesia.

“Mimpi kami adalah menyatukan semua asosiasi teknisi dalam satu visi besar, menjadikan engineer Indonesia tuan rumah di negeri sendiri, dan siap bersaing di level dunia,” tutup Amin Puji Riyanto menandaskan.

Baca Juga :

ACE DKI Jakarta Rayakan 7 Tahun Perjalanan, Jaga Profesionalitas Kebersamaan 

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp