AirInfrastruktur

Barata Indonesia Dukung Ketahanan Air dan Pangan Nasional

Konstruksi Media –  PT Barata Indonesia (Persero) menyatakan untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam rangka mewujudkan ketahanan air dan pangan nasional. 

Pasalnya Barata Indonesia telah dan sedang mengerjakan proyek hidromekanikal di 13 bendungan, diantaranya Rehabilitasi Bendung Pasar Baru Tangerang, Rehabilitasi Pintu Air Kedung Semat, Jepara, Bendungan Ubrug, Jatiluhur, Bendungan Gerak Sembayat, Gresik, Bendungan Kuningan, Jawa Barat, Bendungan Tanju dan Mila, Nusa Tenggara Barat (NTB), Bendungan Passaloreng, Sulawesi Selatan (Sulsel), Bendungan Gerak Bojonegoro, Jawa Timur, Bendungan Jabung, Way Sekampung dan Margatiga, Lampung, Bendungan Tiga Dihaji Martapura, Sumatera Selatan (Sumsel), hingga Bendungan Karian, Lebak, Banten.

Teranyar, Barata Indonesia menambah daftar portofolionya dengan kembali mengerjakan proyek Hidromekanikal bendungan Temef yang tarletak di Nusa Tenggara Timur, melalui Divisi Sumber Daya Air, Barata Indonesia.

Direktur Utama PT Barata Indonesia, Fajar Harry Sampurno, mengatakan bahwa dalam proyek tersebut, Barata Indonesia garap dua pekerjaan Hidromekanikal. Yang pertama untuk pintu pengelak 5,50 meter x 5,50 meter. Sementara item pekerjaan lainnya meliputi intake trash screen beserta pintu intake dan stoplog dengan dimensi 3×4 meter.

Dok. Barata Indonesia

Bendungan Temef merupakan salah satu dari tujuh Bendungan yang dibangun oleh pemerintah di Nusa Tenggara Timur untuk mengatasi masalah kekeringan di wilayah tersebut. 

Baca Juga : PT KDL-PT Barata Indonesia Teken MoU untuk Pengembangan Workshop dan EPC Kelistrikan

Nantinya, Bendungan Temef direncanakan memiliki kapasitas tampungan 45,7 juta meter kubik dan potensi air baku 131 liter/detik serta mampu memenuhi irigasi sekitar 4.500 hektare.

Selain itu, Barata Indonesia tengah menggarap beberapa proyek hidromekanikal Bendungan Tapin di Desa Pipitak Jaya, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel). Di mana, Bendungan Tapin tersebut memiliki kapasitas 70,52 juta m3 dan akan mengairi lahan seluas 5.472 hektar, dan memiliki nilai investasi sekitar Rp 1 Triliun, di mana pekerjaan Barata Indonesia meliputi, Engineering, Fabrikasi Mekanikal, Elektrikal, Erection hingga Commissioning.

“Kami telah menggarap 13 proyek hidromekanikal di sejumlah wilayah di Indonesia,” ungkap Direktur Utama PT Barata Indonesia, Fajar Harry Sampurno, (21/02).  

“Barata melalui kompetensi Divisi Sumber Daya Air akan terus mendukung penuh project pekerjaan hydromechanical tanah air. Bahkan hingga sisi tersiernya dalam upaya mengembangkan PLTA (pembangkit listrik tenaga air),” imbuhnya.

Baca Artikel Selanjutnya :

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button