Transformasi Jababeka Menjadi Hunian Berkonsep TOD
Kota Jababeka sudah terhubung dengan transportasi publik mulai dari layanan Jabodetabek.
Konstruksi Media – Managing Director PT Jababeka Infrastruktur Agung Wicaksono mengatakan, kawasan Kota Jababeka-Cikarang sekarang sedang bertransformasi menjadi kota berkonsep Transit Oriented Development (TOD).
Transformasi tersebut, kata dia, lantaran moda transportasi publik yang pertemuannya berujung dan bermula di sekitar kawasan Kota Jababeka, antara lain KRL Commuter Line double-double track yang sudah beroperasi hingga Stasiun Cikarang yang telah diresmikan.
“Terutama adalah rencana MRT Jakarta fase III (Timur-Barat) yang menghubungkan Balaraja di Banten hingga Cikarang di Jawa Barat,” kata Agung melalui keterangan pers, Senin (11/7/22022).
Agung mengatakan, kedua infrastruktur proyek strategis nasional yang akan segera beroperasi tahun depan yakni LRT Jabodebek sampai Bekasi dan Kereta Cepat Jakarta Bandung yang memiliki perhentian Stasiun Karawang. Kedua proyek ini nantinya dapat terhubung dengan kawasan Kota Jababeka.
Baca juga: Kolaborasi Waskita-Tokyu Construction Rekonstruksi Yellow Bridge Palu
Saat ini, Kota Jababeka sudah terhubung dengan transportasi publik mulai dari layanan Jabodetabek Airport Connexion, Jabodetabek Residence Connexion, Bus AKDP dan layanan Shuttle Bus DAMRI dengan rute dari Hollywood Junction ke Stasiun Cikarang, hingga Bus Sinar Jaya dari Apartemen Riverview ke Jawa Tengah.
“Semua itu makin memperkuat integrasi transportasi yang ada di Kawasan Kota Jababeka yang mengedepankan prinsip pembangunan berorientasi transit (TOD),” ujarnya.
Menurut Agung, pembangunan proyek MRT fase III Cikarang-Balaraja memerlukan sinergi antara sektor sektor publik (pemerintah) dan sektor swasta. Berdasarkan pengalaman, kata dia, dalam aspek pembiayaan pembangunan MRT Fase I berasal dari pembiayaan dari pinjaman pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah yaitu DKI Jakarta.
Ia mengatakan, metode pembiayaan dalam pembangunan MRT fase III bisa mengajak sektor swasta, baik perusahaan luar negeri maupun dalam negeri. Mengingat ekspansi pembangunan MRT Fase III relatif panjang, yaitu akan terbentang sepanjang 87 KM.
“Jababeka bisa support salah satunya dengan menyediakan lahan untuk station,” ucap Agung.
Baca artikel selanjutnya:
- KAI dan Deutsche Bahn Perkuat Kolaborasi Strategis untuk Transformasi Hijau dan Digital Transportasi Rel Indonesia
- Pembangunan BSI Tower Jakarta Capai 89 Persen, Siap Diresmikan Tahun Ini
- Wamen Diana: Infrastruktur Harus Inklusif, Setara, dan Ramah bagi Semua
- Sinergi KBLI dan BBPPMPV BMTI Cimahi Dorong Sertifikasi Juru Las dan Bengkel Las Nasional