
Menteri PPPA Afrifah Buka PLN Gender Summit 2025
Menteri Arifah juga mengapresiasi komitmen kesetaraan dan inklusivitas di lingkungan kerja PLN dalam bertransformasi menuju kesetaraan gender dan inklusi sosial.
Konstruksi Media – PT PLN (Persero) berkomitmen membangun ekosistem kerja yang mendukung kesetaraan gender dan kepemimpinan perempuan di sektor energi.
Dalam gelaran PLN Gender Summit 2025, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi mengapresiasi berbagai inisiatif strategis yang telah dilakukan PLN dalam mendorong transformasi menuju kesetaraan gender dan inklusi sosial.
Kegiatan yang digelar di Jakarta, Rabu (30/4) bertajuk Sustainability and Equality yang sejalan dengan semangat Hari Kartini, sejalan dengan asta cita Presiden Republik Indonesia, yaitu pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), sains, teknologi hingga kesetaraan gender.
“PLN sebagai garda terdepan dalam transisi energi Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan proses transisi yang berkeadilan. Saya yakin dengan komitmen yang telah ditunjukkan dalam kesetaraan gender, PLN akan mampu menjalankan tanggung jawab ini dengan baik,” terang Menteri PPPA Arifah.
Arifah turut mengapresiasi pencapaian PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertama di Indonesia yang meraih sertifikasi Economic Dividends for Gender Equality (EDGE), sebagai bukti bahwa kesetaraan gender di sektor energi bukanlah hal yang mustahil.
“PLN telah menunjukkan bahwa kesetaraan gender bukan sekadar wacana, melainkan realitas yang dapat diwujudkan melalui kebijakan dan tindakan nyata. Mari kita terinspirasi oleh pencapaian ini dan terus bergerak maju,” imbuhnya.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Australian Charge d’Affaires to Indonesia, Gita Kamath, Country Director Asian Development Bank (ADB) Indonesia Resident Mission, Jiro Tominaga, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, dan juga para insan PLN.

Pada kesempatan tersebut, Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa kesetaraan gender bukan sekadar komitmen, tapi telah menjadi bagian dari strategi perusahaan. Hal ini tercermin dari meningkatnya jumlah perempuan di posisi struktural.
Menurut dia, peningkatan ini bukan karena kebijakan kuota, melainkan karena kompetensi dan kinerja yang terbukti mampu mendorong transformasi PLN.
“Kita membangun suatu iklim yang sangat kondusif bagi perempuan untuk tumbuh dan berkembang. Dari awal kita membangun core kompetensi baru, technical skill baru, di mana perempuan menjadi salah satu program utama kami,” kata Darmawan.