GedungNewsSustainability

Aceh Jadi Lokasi Pertama di Asia Terapkan Teknologi CCS Skala Industri

Proyek CCS ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam pengembangan industri energi rendah karbon di Indonesia dan Asia.

Konstruksi Media – Provinsi Aceh menorehkan sejarah baru sebagai wilayah pertama di Asia yang akan menerapkan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) berskala industri. Langkah strategis ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Pema Global Energi (PGE) anak perusahaan PT Pembangunan Aceh (PEMA) dengan PT Pupuk Indonesia (Persero), pada (10/07/2025) di Jakarta.

Direktur Utama PT PEMA, Mawardi Nur, menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan kontribusi nyata dalam mendukung agenda dekarbonisasi nasional serta komitmen Aceh terhadap pembangunan berkelanjutan dan penciptaan lapangan kerja hijau.

“Kami di PEMA sebagai BUMD milik Pemerintah Aceh terus bekerja keras menciptakan lapangan kerja baru demi meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kami juga mendukung iklim investasi yang sehat sebagaimana arahan Bapak Gubernur Muzakir Manaf,” kata Mawardi.

Ia menekankan bahwa kerja sama ini bukan hanya proyek bisnis, tetapi juga bagian dari upaya membangun masa depan yang lebih berkelanjutan dan berbasis teknologi tinggi.

Teknologi CCS/CCUS (Carbon Capture, Utilization and Storage) memungkinkan emisi karbon dioksida (CO₂) dari fasilitas produksi ditangkap, lalu disuntikkan kembali ke dalam reservoir migas.

Pada tahap awal (CCUS), CO₂ dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi minyak dan gas. Tahap berikutnya adalah CCS, yaitu penyimpanan karbon secara permanen di bawah tanah.

Berdasarkan hasil studi geologi dan geofisika pada 2023, Lapangan Arun di Aceh Utara dinilai memiliki karakteristik geologi yang sangat cocok untuk menjadi lokasi penyimpanan karbon. Struktur batu gamping yang tertutup oleh lapisan batuan kedap (seal rock) menjadikan area ini aman dan minim risiko kebocoran karbon.

Penandatanganan MoU ini turut disaksikan oleh Gubernur Aceh Muzakir Manaf, pimpinan PT Pupuk Indonesia, perwakilan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), serta jajaran direksi PT PEMA, PGE, dan EMP Energy Aceh.

Dalam sambutannya, Gubernur Muzakir menegaskan bahwa Pemerintah Aceh berkomitmen untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif.

“Pemerintah Aceh menjamin sepenuhnya kenyamanan dan keamanan investasi. Kami siap mengawal setiap proyek strategis demi kemajuan Aceh,” jelas dia.

Proyek CCS ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam pengembangan industri energi rendah karbon di Indonesia dan Asia. Kehadiran proyek ini juga semakin memperkuat posisi Aceh sebagai pionir dalam transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan.

 

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp