Hutama Karya Selesaikan Pekerjaan RSUP Terbesar di NTT
Dalam pembangunannya memanfaatkan sisa material baja untuk digunakan kembali dan menerapkan sistem BIM.
Konstruksi Media – PT Hutama Karya (Persero) berhasil merampungkan proyek pembangunan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Ben Mboi Kupang, di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menteri BUMN Erick Thohir bersama dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meresmikan RSUP Dr. Ben Mboi Kupang diakhir 2022. RS tersebut disinyalir menjadi rumah sakit terbesar yang ada di provinsi NTT.
Hadir dalam peresmian yakni Plt. Sekretaris Daerah NTT, Yohana Lisapaly; Ketua Komisi IX, Emanuel Melkiades Laka Lena; Direktur Gedung PT PP(Persero) Tbk, Anton Satyo Hendriatmo; Senior Vice President (SVP) PT PP, Andek Prabowo, dan Plt. Executive Vice President (EVP) Divisi Gedung PT Hutama Karya (Persero), Nyoman Endi Mahendra.
Dalam sambutannya Erick mengatakan pembangunan rumah sakit merupakan komitmen pemerintah untuk hadirkan infrastruktur kesehatan di Tanah Air, sebagai pemerataan infrastruktur kesehatan.
“Kami mendorong dibangunnya rumah sakit yang memadai diluar dari Pulau Jawa sebagai pemerataan kesehatan masyarakat,” jelas Erick Thohir dalam sebuah kesempatan, Senin, (02/01/2023).
Direktur Operasi II Hutama Karya Gunadi mengatakan pembangunan RSUP Ben Mboi Kupang senilai Rp 385 Miliar ini telah menyerap 252 tenaga kerja lokal, dengan mengedepankan peran dari teknologi konstruksi yang berdampak pada peningkatan kualitas mutu sebuah bangunan.
Selain itu, lanjutnya, perseroan memanfaatkan material alam yang berasal dari lingkungan sekitar dan menerapkan sistem BIM (Building Informatin Modeling) dalam proses pembangunanya.
“Dalam proses pekerjaannya, kami memanfaatkan sisa material baja untuk digunakan sebagai lift barang yang Ramah, Aman, dan Murah (RAM). Juga digunakan Virtual Reality (VR) yang diaplikasikan pada Building Information Modelling (BIM) sehingga dapat memudahkan para pekerja untuk menyajikan virtual mockup arsitektur baik bahan, warna, maupun kualitas,” jelas Gunadi.
Baca Juga : Basuki Hadimuljono Tinjau Rehabilitasi Bendungan Kambaniru di NTT
Dia menambhakan, perencanaan teknis yang dilakukan pada bangunan gedung RSUP ini telah memenuhi standar dan persyaratan teknis yang berlaku, sesuai dengan prinsip-prinsip kemudahan, efektivitas, keselamatan, keamanan, dan keandalan bangunan rumah sakit demi terjaminnya keamanan pasien.
Menurutnya pembangunan RSUP Ben Mboi Kupang memberikan kemudahan bagi masyarakat sekitar untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Sebelumnya masyarakat Kupang harus di rujuk ke rumah sakit di kota lain karena kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai.
“Sebelum dibangun (RSUP Dr. Ben Mboi Kupang), masyarakat sekitar harus dirujuk ke Bali, Surabaya maupun Jakarta untuk mendapat perawatan kesehatan. Dengan beroperasinya RS ini secara penuh, kini pasien tidak perlu pergi ke daerah lain (mendapatkan perawatan kesehatan), namun bisa dirujuk ke RSUP sini,” ungkap Gunadi, Direktur Operasi II Hutama Karya.
Untuk diketahui, proyek rumah sakit yang telah rampung sejak 15 Desember 2022 ini berhasil digarap dalam waktu 744 hari kalender. Dengan luas lahan 11 Ha2, Bangunan rumah sakit seluas 35.258 M2 terdiri dari 7 bangunan utama dan 9 bangunan penunjang.
RSUP Dr. Ben Mboi Kupang difasilitasi dengan 210 tempat tidur yang terdiri dari 162 tempat tidur, 36 tempat tidur perawatan intensif (ICU, CVCU, NICU, PICU), dan 12 tempat tidur perawatan PIE.
RSUP ini juga memiliki kapasitas untuk menampung 250 pasien rawat inap (tipe B) dan akan direncanakan untuk dikembangkan menjadi tipe A dengan menambah 250 tempat tidur. Sehingga dengan demikian RS tersebut dapat menampung hingga 500 pasien rawat inap.
Sebagaimana diketahui, pembangunan RSUP Dr. Ben Mboi Kupang ini merupakan dilaksanakankolaborasi antara PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PP) dengan PT Hutama Karya (Persero).
Selain digunakan untuk masyarakat sendiri, Gedung RSUP Dr. Ben Mboi Kupang siap memberikan pelayanan kesehatan terbaik dan berpotensi untuk menjadi rumah sakit rujukan bagi negara tetangga seperti Timor Leste.
Pembangunan RSUP ini memiliki konsep gedung terbuka dan memperhatikan tata kota serta drainase yang terintegrasi dengan pengolahan limbah pabrik.
“Proses pembangunan dilakukan selama 18 bulan dan total selesai dalam waktu 24 bulan. Terdapat 210 tempat tidur, 36 tempat tidur intensif, 12 ruang pinere, 5 kamar operasi dan 1 cath lab,” ujarnya.
Tak sampai disitu, dalam pembangunannya RS tersebut juga merekrut tenaga kerja lokal sebanyak 166 SDM telah direkrut untuk bekerja di RS tersebut. Dari 166 SDM tersebut, sebanyak 121 pegawai di antaranya sudah magang di rumah sakit UPT Vertikal Kemenkes di Jakarta.
“Semuanya (tenaga kerja) berasal dari kota Kupang, mulai dari dokter, perawat, bidan, teknisi, dan petugas pengamanan, semuanya orang asli daerah. Tenaga spesialis tamu sebanyak 11 orang yakni spesialis anak, anestesi, bedah umum, jiwa, mata, paru, anatomi, penyakit dalam, dan spesialis gigi periodonsia,” ungkapnya,” ungkap dia menuturkan.
Lebih jauh, dia menjelaskan selama satu bulan di unit layanan dan instalasi seperti rawat jalan, rawat inap, perawatan intensif, pelayanan penunjang medis, dan layanan penunjang non medis.
“Tujuannya agar mereka mendapatkan pengalaman dari senior-seniornya di rumah sakit RSCM, RS Fatmawati, RS Karyadi, RS Jantung Harapan Kita dan sebagainya,” tutupnya.
Baca Artikel Selanjutnya :