InfrastrukturJalan

Implementasi Teknologi BIM, Direktur HCM Waskita Kunjungi Proyek Tol Japeksel II

Kesiapan BIM dalam menuju National Lighthouse yang merupakan tolak ukur Waskita dalam memasuki industri 4.0

Konstruksi Media – Dalam rangka Manajemen Walkthrough implementasi penggunaan teknologi Building Information Modeling (BIM), PT Waskita Karya (Persero) Tbk, melakukan kunjungan kerja Proyek Jalan Tol Jakarta – Cikampek Selatan II Paket 3.

Kunjungan tersebut dilakukan oleh Direktur HCM & Sistem Pengembangan PT Waskita Karya, Mursyid didampingi oleh SVP Infrastructure II Division Lasino, SVP IT Division Ratna Ningrum, dan didampingi juga oleh Manager BIM Gildam, dan Manager ERP Tomo, beberapa waktu lalu, sebagaimana ditulis, Selasa, (19/7/2022).

Untuk diketahui Proyek Tol Japeksel II Paket 3 tersebut menghubungkan Taman – Mekar Sadang sepanjang 27.85 Kilometer (Km) dikerjakan oleh PT Waskita Karya. Pasalnya Proyek Tol Japeksel II tersebut dikembangkan oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk, sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 109 tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Perpres nomor 13 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN).

Secara keseluruhan, Proyek Tol Japeksel II tersebut memiliki panjang lintasan sepanjang 62 Km yang pengerjaan terbagi dalam tiga paket. Paket 1 yang menghubungkan Jatiasih – Setu sepanjang 9,3 Km. Paket 2 Sepanjang 24,85 Km, dan Paket 3 sepanjang 27,85 Km.

Dalam sambutannya Direktur HCM dan Pengembangan Sistem Waskita Karya memaparkan implementasi BIM, dari mulai proses kerja hingga manfaat penggunaannya.

Menurutnya, kesiapan BIM dalam menuju National Lighthouse yang merupakan tolak ukur Waskita dalam memasuki industri 4.0 sangat penting dalam memudahkan pengerjaan suatu proyek.

Proyek Jalan Tol Jakarta – Cikampek II Selatan, sepanjang 62 Kilometer. Dok. Ist

Sebelumnya Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit mengungkapkan terus mengembangkan platform digital berbasis tiga dimensi (3D) dalam pelaksanaan pembangunan Jalan Tol di Indonesia yakni BIM.

Baca Juga : Progres Konstruksi Pembangunan Proyek Tol Japek Selatan

“Platform digital BIM dalam bentuk aplikasi ini dapat menghindari adanya kesalahan atau ketidaksesuaian antara perancangan dan proyek yang dibangun. Sehingga aplikasi ini mempermudah para pekerja profesional dalam proyek pembangunan Jalan Tol untuk mengetahui gambaran utuh desain 3D sebelum proyek dikerjakan,” terangnya.

Menurutnya, teknologi Building Information Modeling memiliki peran penting dalam mempermudah pekerja profesional seperti arsitek, teknik, dan konstruksi saat melakukan perancangan sebuah bangunan infrastruktur.

Melalui platform ini proses desain dan konstruksi akan semakin lebih ramping dan transparan dan waktu pelaksanaan akan lebih cepat.

“Ini dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam proyek pembangunan infrastruktur khususnya Jalan Tol,” kata Danang.

Untuk itu, BPJT akan berkolaborasi bersama stakeholder konstruksi dalam pengembangan platform digital ini. Aplikasi BIM sudah diterapkan pada proyek pembangunan Jalan Tol seperti Jalan Tol Pekanbaru – Dumai, dan Jalan Tol Semarang-Demak, Japeksel II, dan lainnya.

Pengembangan platform digital ini merupakan salah satu upaya BPJT dalam melakukan inovasi guna menghasilkan pelaksanaan pembangunan hingga pengelolaan infrastruktur jalan tol yang berkualitas.

Transformasi, Inovasi, dan Modernisasi (TIM) menjadi pedoman BPJT dalam pelaksanaan target pembangunan jalan tol berkelanjutan yang mengacu pada Toll Road Technology 4.0.

Baca Artikel Selanjutnya :

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button