News

Australia Lanjutkan Kerjasama Riset Inovasi Dengan ITS

Konsulat Australia melakukan kunjungan ke Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk membahas lebih lanjut mengenai kerja sama akademik, riset dan inovasi

Konstruksi Media – Guna mempererat hubungan dan kerja yang sudah terjalin sejak 2017 tahun lalu, Konsulat Jenderal (Konjen) Australia di Surabaya melakukan kunjungan ke Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Dalam kunjungannya Konjen Australia, dipimpin langsung oleh Konsul Jenderal Australia Fiona Hoggart bersama Konselor Pendidikan Riset Australia Han Xiao Zhang dan jajarannya. Diterima langsung oleh Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng, Direktur Pendidikan ITS Dr Eng Siti Machmudah ST MEng, Direktur Pengembangan Akademik dan Pascasarjana ITS Prof Dr rer pol Heri Kuswanto MSi, serta Direktur Inovasi dan Kawasan Science Technopark (DIKST) ITS Agus Muhamad Hatta ST MSi PhD, beserta jajarannya.

Fiona Hoggart mengatakan melihat perkembangan kerja sama ITS dengan kampus di Australia yang sangat berkembang pesat dan terjadi long standing collaboration.

Di mana, saat ini sudah terdapat 16 universitas atau institut di Australia yang telah bekerja sama sebagai mitra ITS. Antara lain adalah Curtin University, The University of Queensland, dan lainnya.

“Dengan adanya kolaborasi tersebut, kami sangat antusias untuk menjalin pengembangan riset, terkhusus pada inovasi kembali dengan ITS,” terangnya di Ruang Rapat Pimpinan (Rapim) Gedung Rektrorat ITS, (30/3/2022).

Senanda dengannya, Han Xiao Zhang Konselor Pendidikan Riset Australia menuturkan kolaborasi ITS dengan Australia sudah memasuki pasar teknologi 4.0, di antaranya melalui sains, material, nanotechnology, dan computing engineering.

Selain itu, Surabaya dan Australia juga semakin menunjukkan eksistensinya melalui program Western Australia and East Java University Consortium (WAEJUC) yang berfokus pada riset akademik dan publikasi internasional.

Baca Juga : Elnusa Fabrikasi Komit Jalani HSSE O&M PLTBg di Sumut

“Secara luas, ITS juga tergabung dalam Australia-Indonesia Centre (AIC) yang berkolaborasi dengan pemerintahan mengenai teknologi industri. Untuk saat ini, ITS dan AIC sendiri telah menyumbangkan dosen laboratorium transportasi di klaster infrastruktur dan dosen laboratorium agriculture planning,” paparnya.

Sementara, Rektor ITS akrab disapa Ashari mengatakan ITS selalu siap untuk terus mengembangkan riset dan inovasi di Asia yang akan didukung dengan 10 laboratorium riset inovasi dan empat klaster industri teknologi yang ada di ITS, yaitu otomotif, maritim, robotika, dan digital kreatif industri.

ITS perkuat kerjasama bidang akademik, riset dan inovasi dengan konsulat Australia. Dok. Ist

“Jika nantinya akan dilakukan kolaborasi besar, maka diharapkan akan terjadi sebuah perubahan besar bagi dunia dan universitas,” imbuh bangga.

Ashari menambahkan ITS akan melakukan pembangunan skala besar ITS Science Techno Park, berupa Higher Education for Technology and Innovation (HETI) Project yang dicanangkan selesai di tahun 2027. Proyek ini dibuat dengan pertimbangan pemanfaatan empat klaster industri teknologi agar lebih baik dan bermanfaat di masyarakat.

Dengan adanya HETI Project ini, perkembangan industri di ITS bisa menjadi pionir utama kemajuan pembangunan akademik dan riset inovasi di wilayah Surabaya, Jawa Timur dan bisa meluas ke Indonesia, bahkan internasional.

“Pusat Bahasa dan Budaya ITS (sekarang Unit Pusat Bahasa Global) juga akan direnovasi dan dihadirkan ke masyarakat mancanegara,” bebernya.

Dari pertemuan diskusi pengembangan akademik dan riset inovasi di ITS ini, Guru Besar Teknik Elektro itu berharap penuh kepada Konjen Australia untuk terus berkolaborasi dan bekerja sama baik dengan ITS. Terutama untuk terus mengembangkan sivitas akademika dua negara di bidang sains, teknologi, pendidikan dan inovasi.

“Ke depannya, bisa merambah ke dunia pemerintahan kedua negara,” tandasnya.

Baca artikel selanjutnya:

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp