Renewable

ESDM Sukses Lakukan Pengeboran Geothermal Perdana, Ini Kata Menteri Arifin

Konstruksi Media – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sukses melakukan pengeboran eksplorasi sumur panas bumi (geothermal) perdana pada Jumat (3/9) kemarin.

Hal dimaksud yakni pengeboran sumur panas bumi di CKK-01 Wilayah Kerja Panas Bumi Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dan sumur kedua di CKK-02 dengan kemungkinan sumber dayanya 45 Mega Watt (MW).

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan ini adalah sebuah momentum penting karena pertama kalinya pekerjaan tajak panas bumi dengan program slim hole dilakukan oleh pemerintah. Pihaknya pun berharap, sumber daya yang diperkirakan ini akan menjadi terbukti.

“Intinya adalah untuk bisa mengidentifikasi sumber daya panas bumi yang ada di lokasi ini khususnya,” ujarnya dalam keterangan yang dikutip pada Minggu (5/9/2021).

Arifin menjelaskan bahwa Indonesia dianugerahi potensi panas bumi 23.000 MW dan baru dimanfaatkan 2.100 MW, sehingga potensi panas bumi yang belum dimanfaatkan masih banyak.

“Tuntutan dunia saat ini adalh menggunakan energi yg bersih menggantikan sumber energi fosil. Karena energi fosil menghasilkan emisi karbon yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim, temperatur dunia makin meningkat tiap tahun,” katanya.

Sementara iti, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono mengatakan bahwa sesuai Undang-Undang 21 Tahun 2014 dapat dilakukan di kawasan konservasi.

“Lokasi ada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dan lokasi CKK-02 di area masyarakat. Jadi khusus aktivitas panas bumi sesuai Undang-Undang 21 Tahun 2014 dapat dilakukan di kawasan konservasi,” ungkap Eko.

Lebih lanjut Eko menuturkan, untuk lokasi yang berada di area masyarakat, akan dilakukan dengan mekanisme pembebasan lahan. Diharapkan, pemanfaatan panas bumi ini akan memberikan efek berganda bagi masyarakat.

“Bagi kami tidak hanya data dan informasi dan permukaan saja yang didapat, tapi umumnya juga bagi masyarakat yakni peningkatan yang lebih baik lagi dari sisi kesejahteraan, ekonomi, dan masyarakat akses jalan terbuka untuk mobilisasi masyarakat,” ungkapnya.

Selain itu, kata Eko, kegiatan ini diharapkan juga akan membuka peluang tenaga kerja di daerah ke depannya. Setelah pengembang masuk dan menghasilkan listrik serta uap, maka pemerintah daerah juga akan diuntungkan dengan masuknya retribusi daerah melalui pajak dan lainnya.

“Bagi masyarakat sekitar seandainya ada masalah, kita selesaikan dengan kepala dingin, karena tujuannya untuk kesejahteraan bersama,” pungkasnya.***

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp