DaratTRANSPORTATION

Transformasi Adhi Karya Jadi Champion Perkeretaapian

Adhi Karya melihat adanya peluang perkeretaapian menjadi primadona di sektor transportasi.

Konstruksi Media – PT Adhi Karya (Persero) Tbk atau ADHI dipercaya untuk membangun Kereta Api Ringan atau Light Rail Transit (LRT) LRT Jabodebek dengan mengusung tema integrated transportation

Proyek yang masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional ini dilakukan dengan penugasan pemerintah melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2015 yang kemudian diubah dua kali dengan Perpres 65 Tahun 2016 dan Perpres 49 Tahun 2017. 

Melalui Perpres, ADHI mendapat amanat untuk melakukan pembangunan prasarana LRT Jabodebek dengan pola design and build, untuk 6 lintas pelayanan yaitu Cawang-Cibubur, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, Cawang-Bekasi Timur, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, Cibubur-Bogor dan Palmerah-Grogol.

General Manager Departemen Perkeretaapian Adhi Karya Isman Widodo mengatakan, keseriusan ADHI dalam membangun LRT Jabodebek ditunjukkan dengan dibentuknya unit kerja khusus pada tahun 2015 yaitu Divisi Engineering LRT dan Divisi Konstruksi LRT, yang kemudian bergabung menjadi Departemen LRT Jabodebek pada tahun 2016, untuk melaksanakan penugasan pemerintah tersebut.

“Departemen LRT Jabodebek menjadi cikal bakal terbentuknya Departemen Perkeretaapian Adhi Karya, karena mendapatkan penugasan pengerjaan membangun prasarana LRT Jabodebek dengan konsep design and build,” ucap Isman saat ditemui Kontruksi Media di Gedung MTH 27 Office Suites, Cawang, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, ADHI melihat adanya peluang perkeretaapian menjadi primadona di sektor transportasi. Menyambut peluang tersebut, Departemen LRT Jabodebek bertransformasi menjadi Departemen Perkeretaapian dan mulai melihat peluang untuk mendapatkan cakupan yang lebih luas.

General Manager Departemen Perkeretaapian Adhi Karya Isman Widodo. Foto: Dokumentasi Adhi Karya

“ADHI diamanatkan oleh Kementerian BUMN untuk menjadi spesialis atau champion di railway dan engineering construction,” ujar pria yang berasal dari Yogyakarta itu.

Menurut Isman, Adhi Karya sudah memiliki pengalaman dalam membangun perkeretaapian di Tanah Air, seperti fasilitas perkertaapian double-double track (DDT) Jatinegara-Manggarai, Pembangunan Jalur Kereta Api Solo Balapan-Bandara Adi Sumarmo sepanjang 2.200 Km’sp (Paket KABS-2), Permbangunan Jalur Kereta Api Bandara Internasional Yogyakarta, MRT Jakarta  serta beberapa proyek perkeretaapian lainnya, dan LRT Jabodebek.

Saat ini, kata dia, ADHI sedang mengincar pasar yang lebih luas yaitu Asia Tenggara, salah satunya Filipina yang banyak menawarkan tender proyek kereta api, yakni tender pekerjaan railway commuter line di Calamba Extension 

“Saat ini tengah menunggu penetapan pengerjaan 2 paket proyek tersebut,” ucapnya.

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Isman mengatakan, tantangan berikutnya yang dihadapi ADHI untuk menjadi champion di perkeretaapian adalah pengembangan SDM untuk menjadi tenaga ahli di railway system. Pengalaman mengerjakan LRT Jabodebek menjadi bekal penting bagi ADHI untuk menangani proyek perkeretaapian lainnya. 

Menurut dia, tidak sedikit insan milenial ADHI yang direkrut tahun 2015 saat awal pembangunan LRT, sekarang sudah menjadi ahli lantaran pengalamannya dalam pembangunan LRT Jabodebek. 

Selain dengan mengikutkan insan ADHI dalam program sertifikasi ahli perkeretaapian, ADHI juga memfasilitasi SDM untuk melanjutkan kuliah dengan bidang keilmuan yang berfokus pada teknik perkeretaapian di luar negeri seperti Jerman dan Inggris. 

Transformasi Adhi Karya Jadi Champion Perkeretaapian. Foto: Dokumentasi Adhi Karya

“Pemerataan kemampuan SDM yang ada juga menjadi point penting untuk bisa bertahan di bisnis jasa konstruksi,” ucapnya. 

Ia mengatakan, ADHI secara berkala memberikan pelatihan dan sertifikasi, baik secara in house training maupun pelatihan dan sertifikasi di luar perusahaan bagi para insan ADHI di dalamnya, sesuai dengan spesialisasi dan kebutuhan kompetensi masing-masing. 

Baca juga: Kejutan KAI di LRT Jabodebek

Selain itu, kata dia, ADHI juga rutin melakukan sharing knowledge melalui event internal perusahaan. Peningkatan kompetensi insan ADHI juga sangat intens dilakukan dalam beberapa tahun terakhir, dengan adanya program beasiswa untuk pendidikan formal di jenjang S-2 baik di dalam maupun di luar negeri, serta program profesi insinyur untuk menjawab kebutuhan bisnis jasa konstruksi ini. 

ADHI memfasilitasi insan ADHI yang memiliki keinginan untuk menambah ilmu melalui jenjang pendidikan formal, dengan tidak terbatas pada bidang keilmuan keteknikan saja, namun juga pada bidang keilmuan lain yang berkaitan dengan bisnis jasa konstruksi, seperti manajemen bisnis, manajemen risiko, hukum, dan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. 

“Hadirnya SDM yang memiliki keahlian dan pendidikan tinggi di bidang keselamatan menunjukkan keseriusan ADHI untuk mewujudkan pembangunan yang memenuhi standar K4 (keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan),” ujar Isman. 

Design and Build LRT Jabodebek

General Manager Departemen Perkeretaapian Adhi Karya Isman Widodo mengatakan, U-shaped girder, sesuai namanya, adalah gelagar (girder) berupa balok beton berbentuk huruf U, yang merupakan paten dari Systra Corporation. Girder yang menjadi penopang lintasan rel kereta LRT Jabodebek ini, disinyalir dapat menjawab permasalahan yang dihadapi yaitu keterbatasan lahan. 

“Berbeda dengan struktur girder lain, u-shaped girder tidak memerlukan tambahan komponen struktur lain untuk menopang beban kereta, karena kereta berada di dalam girder yang berbentuk huruf U tersebut,” ucapnya. 

Dengan menggunakan struktur u-shaped girder, kata Isman, struktur atas menjadi lebih ringan dan ramping, sehingga struktur bawah menjadi lebih kecil, dan dapat menjadi solusi atas permasalahan lahan yang dihadapi.

Menurut dia, selain dari segi efisien secara dimensi, u-shaped girder juga memiliki kelebihan untuk mengurangi polusi suara saat masa operasional, karena dinding girdernya menjadi barrier dari suara bising yang ditimbulkan oleh kereta. 

“Dinding u-shaped girder berfungsi sebagai antiderailment wall dikarenakan struktur ini dapat menopang beban kereta apabila terjadi insiden sehingga dapat mencegah kereta keluar jalur. Pada bagian atas dinding u-shaped girder tersedia walkway yang memungkinkan penumpang melakukan evakuasi apabila kereta mengalami gangguan,” jelasnya.

Selain u-shaped girder, kata Isman, teknologi baru yang dibawa oleh LRT Jabodebek adalah sistem pengoperasian yang sudah menggunakan tingkat otomatisasi (grade of automation) di level 3 (GoA 3). LRT Jabodebek akan menjadi kereta pertama di Indonesia yang dioperasikan secara penuh dan tanpa masinis. Nantinya hanya ada train attendant di dalam kereta yang beroperasi yang bertugas untuk memberikan kenyamanan dan melakukan tindakan emergency

“Seluruh kegiatan operasional kereta LRT Jabodebek dikendalikan di ruang Operation Control Center (OCC) sebagai pusat kendali operasi yang berada di Depo Bekasi Timur,” ucap dia. 

Ia mengatakan, sistem operasi dengan GoA3 ini ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan melalui Keputusan Menteri Perhubungan No 765 Tahun 2017, dengan pertimbangan utama untuk menjaga headway (waktu antara kedatangan dan keberangkatan kereta di satu stasiun) yang direncanakan selama 3 menit pada jam padat. 

Selain untuk menjaga tercapainya headway yang diharapkan, GoA3 juga lebih menjamin keamanan operasi kereta dan keselamatan para penumpang. Jadwal kedatangan dan keberangkatan setiap kereta di setiap stasiun yang teratur dan tepat waktu (cepat dan akurat) diyakini akan mampu menutup rapat-rapat potensi terjadinya kecelakaan kereta (tabrakan). 

Sistem operasi GoA3 dilengkapi dengan sistem ATP (Automatic Train Protection) yang berfungsi sebagai faktor safety operasi kereta seperti tabrakan, overspeed, dan lain-lain. “Sistem kereta dengan ATP sudah dilengkapi dengan sistem brake/pengereman otomatis apabila terjadi kondisi berbahaya,” ujar Isman.

Baca artikel selanjutnya:

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp