imported

Wujudkan Ekonomi Sirkular, ITS Resmikan Rumah Tahan Gempa Berbahan FABA

Rumah BIMA merupakan bangunan yang menggunakan batu bata berbahan dasar FABA sebagai limbah dari pembangkit listrik.

Konstruksi Media Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya untuk menciptakan ekonomi sirkular, bersama Perusahaan Listrik Negara (PLN) meresmikan inovasi bangunan tahan gempa berbahan dasar Fly Ash Bottom Ash (FABA) di Desa Sumberejo, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Rabu (20/12/2023).

ITS juga melakukan wujud kolaborasi inovasi, dengan turut menggandeng Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), bertajuk Rumah Bangunan Instan Modular Sederhana (BIMA).

Rumah BIMA merupakan bangunan yang menggunakan batu bata berbahan dasar FABA sebagai limbah dari pembangkit listrik. Bangunan tahan gempa ini telah melewati berbagai uji yang membuktikan kelayakannya sesuai dengan ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca juga: Pertama di Indonesia, Dua Universitas Rusia Buka Kantor di ITS

Dalam sambutannya, Vice President Corporate Communication and CSR PT PLN Nusantara Power Fenny Nurhayati mengatakan inovasi ini menjadi jawaban dari tantangan pengolahan limbah FABA berkelanjutan.

Prosesi pemotongan bunga sebagai simbolisasi peresmian Rumah BIMA, rumah tahan gempa berbahan FABA. (foto: ITS).

Menurutnya, transformasi ini mampu menyelesaikan masalah lingkungan sekaligus melahirkan inovasi baru dalam pengolahan FABA.

Baca juga: Profesor ITS Soroti Partisipasi Masyarakat dalam Rancang Kota Berkelanjutan

“Bahkan FABA dapat diubah menjadi sangat layak sekali untuk menjadi bahan dasar pembuatan rumah seperti BIMA ini,” ujarnya dikutip dari rilis pers ITS di Jakarta, Rabu (20/12/2023).

Dari segi ekonomi, menurut Fenny, pengembangan olahan FABA dalam struktur bangunan ini akan mampu menciptakan ladang pendapatan baru bagi masyarakat luas.

Ditambah lagi, kata dia, dengan adanya pelatihan bisnis serta praktik pengolahan serta pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang telah dilakukan, maka kesiapan masyarakat untuk mendayagunakan FABA ini semakin tinggi.

Terkait penggunaan lebih lanjut dari rumah BIMA, Ketua Tim Penelitian Dr Eng Yuyun Tajunnisa ST MT mengatakan bahwa bangunan ini akan difungsikan sebagai kantor operasional dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Sumberejo.

Penggunaan ini diproyeksikan mampu mendukung upaya perputaran ekonomi masyarakat desa serta proses pengelolaan lanjutan dari produksi produk unggulan berbasis FABA.

Penandatangan berita acara penyerahan Rumah BIMA oleh Vice President Corporate Communication and CSR PT PLN Nusantara Power Fenny Nurhayati (kanan). (foto: ITS).

Lebih lanjut, dalam peresmian ini juga diserahkan peralatan yang dapat digunakan oleh BUMDes untuk memproduksi Rumah BIMA sebagai upaya keberlanjutan produksi.

Bantuan yang diserahkan berupa cetakan, alat uji slump, Alat Pelindung Diri (APD), dan peralatan lainnya yang dapat mendukung usaha BUMDes terkait produksi Rumah BIMA.

Dosen Departemen Teknik Sipil ITS ini berharap Rumah BIMA dapat menjadi pionir yang kokoh untuk keberlanjutan inovasi pemanfaatan limbah lainnya.

“Upaya transformasi ini diharapkan mampu membuktikan langkah nyata ITS dalam menyelamatkan lingkungan dan mewujudkan kemandirian ekonomi rakyat,” kata dia.

Artikel Terkait

Back to top button