
Konstruksi Media — PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) terus menunjukkan perannya sebagai pemain besar dalam industri manufaktur Beton Readymix dengan memasok produk unggulannya dalam Proyek Strategis Nasional di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kepala Divisi Corporate Secretary WSBP.l, Fandy Dewanto menyampaikan bahwa saat ini, WSBP tengah berkontribusi dalam Bangunan Gedung dan Kawasan Gereja Basilika Santo Fransiskus Xaverius di IKN, melalui suplai material Beton Readymix dengan nilai kontrak sebesar Rp19,61 miliar.
Proyek prestisius yang berlokasi di Ibu Kota Nusantara ini dikerjakan oleh Wijaya Karya Bangunan Gedung – Brantas Abipraya KSO. WSBP menyuplai Beton Readymix dari Batching Plant WSBP Sepaku menggunakan truk mixer sebanyak 13.687 m³ yang terdiri atas beberapa tipe, yaitu Beton B0 slump 12 ± 2 cm FA 15%, Beton FC’ 25 MPA Slump 18 ± 2 cm FA 15%, Beton FC’ 25 MPA Slump 12 ± 2 cm FA 15%, dan Beton FC’ 30 MPA Slump 12 ± 2 cm FA 15%. Hingga saat ini, progress suplai material Beton Readymix telah mencapai 16,41%.
“Kami berkomitmen untuk terus memberikan dukungan terhadap pembangunan infrastruktur strategis nasional, termasuk di IKN. Partisipasi WSBP dalam proyek ini menjadi bukti kepercayaan Stakeholder terhadap kualitas produk kami, sekaligus memperkuat posisi WSBP sebagai mitra andal dalam penyediaan Beton Readymix untuk berbagai kebutuhan konstruksi,” kata Fandy dalam keterangannya, Jumat, (04/07/2025).
Dia menambahkan, sebagai perusahaan yang berkomitmen mendukung pembangunan nasional, WSBP percaya bahwa infrastruktur yang dibangun bukan hanya sekadar sarana fisik, tetapi juga memiliki dampak sosial dan budaya yang mendalam bagi masyarakat. Suplai Beton Readymix untuk Pembangunan Gedung dan Kawasan Gereja Basilika Santo Fransiskus Xaverius di IKN ini menjadi salah satu wujud kontribusi WSBP dalam menyediakan infrastruktur yang bermanfaat, baik dari sisi keagamaan maupun sebagai destinasi wisata religi yang memperkaya pengalaman masyarakat.

Selain mendukung pembangunan tempat ibadah, keterlibatan WSBP dalam proyek-proyek di IKN juga menjadi bagian dari upaya perusahaan mendukung pemerataan pembangunan di Indonesia. Infrastruktur yang kokoh dan berkualitas diharapkan mampu meningkatkan aksesibilitas, mendorong aktivitas ekonomi, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah IKN dan sekitarnya.
WSBP juga terlibat dalam berbagai proyek penting lainnya di IKN, antara lain Proyek Kantor Kementerian Koordinator 4, Proyek Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat, Proyek Gedung Istana Negara Ibu Kota Nusantara, Proyek Jalan Bebas Hambatan IKN Segmen Jembatan Pulau Balang-SP Rico, dan lain sebagainya. Keterlibatan WSBP di berbagai proyek tersebut menunjukkan kapasitas perusahaan dalam memenuhi kebutuhan suplai beton berkualitas tinggi untuk proyek-proyek berskala nasional.
WSBP terus mengedepankan inovasi dan standar kualitas tinggi dalam setiap produk dan layanan yang diberikan. Hal ini menjadi modal penting bagi WSBP untuk selalu dipercaya dalam berbagai proyek strategis, baik di tingkat nasional maupun daerah. Dengan semakin banyaknya keterlibatan WSBP di proyek IKN, perusahaan optimistis dapat berkontribusi lebih besar dalam pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan inklusif.
“Pembangunan Gedung dan Kawasan Gereja Basilika Santo Fransiskus Xaverius di IKN bukan hanya proyek konstruksi, tetapi juga membawa makna yang mendalam bagi persatuan bangsa. Kami bangga dapat turut berkontribusi dalam proyek ini, sekaligus membuktikan komitmen kami menyediakan beton berkualitas tinggi untuk infrastruktur yang berguna bagi masyarakat. Kami berharap ke depan dapat terus terlibat dalam proyek-proyek strategis yang membawa dampak positif bagi bangsa,” papar Fandy.
Lebih jauh, dia mengungkapkan bahwa WSBP senantiasa mengimplementasikan prinsip tata kelola perusahaan yang, manajemen risiko yang terukur, serta strategi pendanaan proyek yang sehat. Langkah ini menjadi fondasi penting dalam menjaga kinerja perusahaan tetap sehat dan berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kepercayaan stakeholder terhadap WSBP dalam mendukung pembangunan nasional.