WSBP Kebut Proyek Pengendalian Banjir dan Rob Sungai Loji-Banger Senilai Rp58,72 Miliar
Berbagai proyek besar yang telah berhasil WSBP suplai dan kerjakan sebagai supplier proyek infrastruktur yang didukung dengan kemampuan plant yang tersebar di wilayah Indonesia.
Konstruksi Media – PT Waskita Beton Precast Tbk atau WSBP tengah mengejar penyelesaian Proyek Pengendalian Banjir dan Rob Sungai Loji-Banger. Pada proyek dengan nilai kontrak Rp 58,72 miliar ini, WSBP mengerjakan proses suplai dan pemancangan untuk produk CCSP dan spun pile.
“Tidak hanya berpengalaman menyuplai produk, WSBP juga unggul dalam pekerjaan jasa konstruksi,” kata Vice President of Corporate Secretary Fandy Dewanto melalui keterangan tertulis, Selasa (13/6/2023).
Untuk mendukung target penyelesaian proyek ini, kata dia, WSBP mengerahkan 2 Plant di Jawa Barat (Plant Subang dan Plant Karawang) dan 1 Plant di wilayah Jawa Tengah (Plant Klaten). Sebanyak 4.369 batang CCSP dan 1.714 batang spun pile telah selesai diproduksi oleh ketiga plant tersebut.
“Saat ini hanya tinggal proses suplai CCSP yang mencapai 99,91%, sedangkan spun pile sudah terkirim semua. Kami targetkan seluruh suplai selesai pada TW II/2023,” ucap dia.
Menurut dia, Pengendalian Banjir dan Rob Sungai Loji-Banger ini dapat menahan intrusi air laut/rob, menampung sementara debit air sungai Loji dari hulu, menampung kapal sementara yang selama ini bersandar di alur sungai, dan mengatur debit banjir yang masuk ke sistem Sungai Loji.
Baca juga: Motor Listrik ALVA CERVO, Lengkapi Gaya Hidup Modern
Fandy mengatakan, berbagai proyek besar yang telah berhasil WSBP suplai dan kerjakan sebagai supplier proyek infrastruktur yang didukung dengan kemampuan plant yang tersebar di wilayah Indonesia. Selain itu, kata dia, WSBP selalu mengedepankan kualitas dan prosedur QHSE dalam setiap proses produksi dan pelaksanaan jasa konstruksi di lokasi proyek.
“Dalam jangka panjang, WSBP akan memaksimalkan seluruh lini bisnis terintegrasi untuk mendukung misi menjadi one stop solution for customer, dengan supply chain dari hulu ke hilir, mulai dari penyediaan material batu di quarry, produksi beton cair/readymix di batching plant, produksi beton precast yang masif di plant,” jelas Fandy.
Kemudian, kata dia, proses pengiriman produk yang tepat waktu ke lokasi proyek melalui jalur darat maupun jalur laut dengan menggunakan dermaga pada beberapa plant WSBP, hingga proses pengerjaan konstruksi dan intalasi serta post tension.
“WSBP juga memiliki workshop yang menawarkan jasa sewa dan perbaikan alat berat,” ucapnya.
Dengan keunggulan sebagai one stop solution tersebut, WSBP telah bermitra baik dengan banyak vendor dari berbagai jenis bidang, seperti penyedia material, pekerja konstruksi, jasa pengiriman, sewa alat, dan lain sebagainya.
Baca artikel selanjutnya:
- Perkuat Sektor Pariwisata, Kemen BUMN dan Kemenpar Bentuk Satgas
- Waketum GAPENSI Beberkan Peluang Sektor Konstruksi 2024-2029 dalam Kabinet Merah Putih
- Rapat Kerja dengan Komisi V DPR, Menteri PU Laporkan Realisasi Anggaran 2024
- Sah, 3 Anggota PII Banda Aceh Resmi Dikukuhkan jadi Guru Besar Teknik USK