WIKA Siapkan Jalan Nasional Baru untuk Masyarakat Mempawah
Saat ini pembangunan Jalan Nasional memasuki tahap awal, progress pengerjaan saat ini sedang dalam tahap timbunan dan diharapkan pengerjaan proyek dapat berlajan sesuai dengan target.
Konstruksi Media – PT Wijaya Karya (Persero) saat ini tengah melaksanakan pembangunan relokasi Jalan Nasional Sei Duri – Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat. Hal tersebut sejalan dengan pengoperasian Pelabuhan Kijing Pelabuhan yang diharapkan memperkuat daya saing produk yang dihasilkan dari Kalimantan Barat.
Dalam postingan Instagram milik WIKA tertulis bahwa sejalan dengan pengoperasian Pelabuhan Kijing, saat ini WIKA tengah melaksanakan pembangunan relokasi Jalan Nasional. Jalan tersebut salah satunya yakni Sei Duri – Mempawah, Kalimantan Barat.
“Memasuki tahap awal, progress pengerjaan saat ini sedang dalam tahap timbunan untuk platfrom PVD (prefabricated vertical drain ) PHD. Diharapkan pengerjaan proyek dapat berlajan sesuai dengan target,” tulis postingan IG WIKA yang dikutip Konstruksi Media, Kamis, (27/4/2023).
Diketahui, PVD dan PHD merupakan salah satu metode perbaikan tanah dengan cara mengalirkan air ke permukaan tanah (drainase air tanah) dengan tujuan mempercepat waktu konsolidasi (time of consolidation settlement).
Pola Pemasangan Prefabricated Vertical Drain (PVD) terdiri dari 2 macam, yaitu pola segi empat dan pola segitiga. Sementara, Prefabricated Horizontal Drain(PHD) merupakan bahan berbentuk pita komposit terdiri dari inti (core) dan selimut (jacket) yang dipasang secara horizontal dengan suatu metode pemasangan tertentu yang berfungsi sebagai penyalir.
Baca Juga : Resmikan Terminal Kijing Pontianak, Jokowi: Tingkatkan Konektivitas Antar Pulau
Sebagaimana diketahui, pembangunan Pelabuhan Terminal Kijing berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
“Pelabuhan Terminal Kijing yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang pembangunannya dilakukan oleh PT Pelindo (Persero), dan mendapatkan konsesi dari Pemerintah. Pembangunan ini dilatarbelakangi oleh Pelabuhan Dwikora Pontianak yang semakin terbatas akibat pendangkalan dan juga berada di tengah kota,” jelas Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada saat peresmian 9 Agustus 2022 silam.
Pelabuhan Terminal Kijing diharapkan dapat menggantikan Pelabuhan Dwikora Pontianak, dan memberikan ruang dan peluang bagi industri-industri yang tumbuh di Provinsi Kalimantan Barat yang memiliki potensi luar biasa, serta juga memberikan kesempatan tol laut untuk menyinggahi produk-produk dalam negeri ke Kalimantan Barat. Konektivitas antarpulau akan menjadi baik dengan kehadiran Pelabuhan Terminal Kijing ini.

Perkuat Daya Saing Produk Lokal
Sementara, pada saat peresmian Pelabuhan Kijing Kalbar, Presiden Joko Widodo mengharapkan bahwa kehadirannya akan memperkuat daya saing dari produk-produk unggulan yang dihasilkan oleh Kalimantan Barat, yang memiliki kekuatan besar pada minyak kelapa sawit (CPO), alumina, bauksit, dan produk-produk unggulan lainnya.
Jokowi menuturkan bahwa program hilirisasi alumina dan bauksit dapat terrealisasi sehingga Kalimantan Barat akan mendapatkan nilai tambah dalam pendapatan negara, mulai dari pajak perusahaan, pajak karyawan, bea masuk, dan PNBP lainnya.
“Pelabuhan ini memiliki kapasitas 500 ribu TEUs dan 8 juta non peti kemas, sehingga dapat dikatakan sebagai pelabuhan terbesar di Kalimantan. Presiden mengimbau agar investasi Rp. 2,9 T ini jangan sampai tidak bisa memperkuat daya saing dan tidak bisa memperbaiki konektivitas antar-pelabuhan, pulau, dan negara,” ungkap Jokowi.
Presiden Jokowi memerintahkan agar Menteri PUPR melakukan pelebaran jalan dari Pelabuhan Terminal Kijing ke Pontianak, sehingga memperlancar lalu lintas perjalanan kontainer dan non peti kemas guna memperkuat kualitas daya saing.
Baca Artikel Selanjutnya :