INFOKorporasiNews

WIKA Rugi Rp1,6 Triliun di Semester I-2025, Kontrak Baru Turun

Kerugian disebabkan oleh kondisi ekonomi global dan sektor konstruksi nasional yang masih penuh tantangan.

Konstruksi Media – PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mencatatkan rugi bersih sebesar Rp1,66 triliun pada semester I-2025. Kinerja ini berbalik dari periode yang sama tahun sebelumnya, di mana perusahaan membukukan laba bersih Rp401 miliar.

Kerugian WIKA terutama disebabkan oleh kondisi ekonomi global dan sektor konstruksi nasional yang masih penuh tantangan, sehingga memberikan tekanan signifikan terhadap industri konstruksi.

Berdasarkan laporan keuangan semester I-2025, pendapatan bersih WIKA tercatat sebesar Rp5,85 triliun, turun dari Rp7,53 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan pendapatan ini diiringi dengan beban penjualan serta beban umum dan administrasi yang masih tinggi.

Selain itu, tekanan juga datang dari sisi perolehan kontrak baru. Pada kuartal II-2025, WIKA mencatatkan kontrak baru sebesar Rp4,3 triliun dengan total kontrak berjalan mencapai Rp38,89 triliun. Capaian ini lebih rendah dibanding kontrak baru pada kuartal II-2024 yang sebesar Rp5,04 triliun.

Dari sisi penjualan, WIKA membukukan total senilai Rp 8,89 triliun. Sebagian besar berasal dari proyek non-Kerja Sama Operasi (non-KSO) sebesar Rp5,86 triliun, sementara sisanya berasal dari proyek KSO.

Berdasarkan segmen bisnis, kontribusi terbesar penjualan WIKA hingga pertengahan 2025 berasal dari segmen infrastruktur dan gedung (52%), disusul industri penunjang konstruksi (24%), energi dan industrial plant (18%), serta realti dan properti.

Baca juga: PTPP–WIKA Rampungkan Proyek RSPON Mahar Mardjono Rp1,03 Triliun, Siap Jadi Pusat Neurosains Bertaraf Internasional

Dari komposisi tersebut, WIKA mencatatkan laba kotor non-KSO sebesar Rp472,56 miliar dan laba KSO sebesar Rp298,86 miliar. EBITDA tercatat positif sebesar Rp 367,16 miliar.

Perseroan juga berhasil meningkatkan Gross Profit Margin (GPM) gabungan KSO dan non-KSO menjadi 8,67% pada kuartal II-2025, naik dibanding kuartal II-2024 yang sebesar 7,81%. Margin EBITDA juga tercatat sebesar 6,27%.

Dari sisi neraca, total ekuitas WIKA pada semester I-2025 tercatat sebesar Rp 10,16 triliun, turun dari Rp11,87 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, total liabilitas turun dari Rp51,68 triliun menjadi Rp48,87 triliun, dengan total aset sebesar Rp59 triliun.

Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito (BW), menyampaikan apresiasi atas kepercayaan dan dukungan seluruh pemangku kepentingan. Ia menegaskan bahwa langkah penyehatan dan transformasi yang dijalankan saat ini mulai menunjukkan hasil positif secara operasional.

“Penyehatan yang dijalankan WIKA saat ini tentu membutuhkan waktu. Karenanya, perlu dukungan seluruh stakeholders agar proses penyehatan perseroan dapat berjalan dengan baik,” ujar Agung BW. (***)

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp