Infrastruktur

Wika Beton Bukukan Kontrak Baru Senilai Rp3,56 Triliun

Konstruksi Media – Sektretaris Perusahaan Wika Beton Yuherni Sisdwi mengungkapkan, PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) telah mencatatkan kontrak baru senilai Rp3,56 triliun hingga September 2021. Jumlah tersebut naik 8,54 persen dibandingkan raihan kontrak baru pada Agustus 2021.

Secara rinci, adapun beberapa proyek yang menjadi penyumbang terbesar yakni sektor infrastruktur sebanyak 73,61 persen, diikuti proyek di sektor properti 14,37 persen. Kemudian, ada juga proyek di sektor energi sebesar 10,50 persen, serta lainnya berasal dari sektor industri dan pertambangan dengan masing-masing menyumbang 1,37 persen dan 0,15 persen.

“Proyek-proyek tersebut di antaranya adalah Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Kawasan Industri Terpadu Batang, Tanggul Pengaman Pantai NCICD, dan Tol Serpong – Balaraja,” kata Yuherni melalui keterangan resmi akhir pekan lalu.

Selain itu, ada juga proyek yang sedang ditandatangani oleh Wika Beton, seperti pengerjaan Pengaman Muara Sungai Bogowonto, RDMP Balikpapan, Jalan Tol Cisumdawu, Tol Cinere – Jagorawi, Tol AP Pettarani, Juction Dawuan, dan sejumlah proyek lainnya.

“Wika Beton tetap konsisten melaksanakan pengelolaan usaha sesuai dengan prinsip-prinsip good corporate govermance (GCG) dan diperoleh skor 88,93 atau kategori sangat baik,” ucap Yuherni.

Sementara, hingga Juni 2021, Wika Beton membukukan pendapatan usaha sebesar Rp1,26 triliun dan laba bersih yang terealisasi sebesar Rp35,76 miliar. Adapun realisasi belanja modal (capex) perseroan tercatat sebesar Rp 5,5 miliar, dengan sebagian besar dialokasikan untuk pembelian peralatan pabrik.

Sebelumnya, manajemen Wika Beton percaya proyek-proyek infrastruktur masih sangat prospektif hingga 2024. Sehingga, kini perseroan tengah menyiapkan diri dengan melakukan beberapa pembenahan fungsi agar siap menyambut pemulihan ekonomi Indonesia ketika pandemi berakhir.

Hingga akhir 2021, jumlah realisasi capex diproyeksikan akan meningkat mencapai Rp335 miliar. Ini sejalan dengan kebutuhan modal pada beberapa proyek besar, seperti pengembangan Supply Chain Management, pembangunan pabrik pipa untuk proyek SPAM Jatiluhur, serta Mobile Plant Slab Track untuk Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Di satu sisi, perseroan juga menyiapkan strategi jangka panjang, seperti sinergi dan kolaborasi saling menguntungkan dengan Wika Group dan mitra strategis. Ini bertujuan guna meningkatkan penetrasi pasar luar negeri melalui tiga tahap.

“Yakni project management, suplai tenaga kerja dan invetasi, kemudian memaksimalkan kapasitas produksi melalui komputerisasi sistem produksi dan pengoperasian, digitalisasi proses bisnis, peningkatan kompetensi sumber daya manusia, serta menjaga keseimbangan likuiditas,” ujar Yuherni.

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button