InfrastrukturNews

WEGE Groundbreaking Proyek Menara Mandiri Kendari

Ini menjadikan WEGE sebagai mitra terpercaya dalam menghadirkan solusi konstruksi yang inovatif, berkualitas tinggi, dan berkelanjutan.

Konstruksi Media – PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) bersama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melaksanakan seremoni groundbreaking proyek Pembangunan Menara Mandiri Area Kendari, Sulawesi Tenggara.

Berlokasi di Jalan Abdullah Silondae No. 45, Kendari, groundbreaking Pembangunan Menara Mandiri Area Kendari dilakukan pada (16/03).  Acara dilakukan dengan simbolisasi penarikan tuas untuk menggerakan bore pile menandai dimulainya konstruksi gedung ikonik yang akan menjadi pusat layanan dan operasional Bank Mandiri di wilayah Kendari.

Goundbreaking ini dihadiri dan dibuka langsung oleh Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Darmawan Junaidi, Gubernur Sulawesi Tenggara Majyen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, Wakil Walikota Kendari, Kepala Cabang Mandiri Kendari dan dari WEGE dihadiri oleh Direktur Utama WEGE Hadian Pramudita, Direktur QHSE dan Pemasaran Tomo Dwihasputro, Vice Presiden Operasi II WEGE Tumbur serta Manajer Proyek Menara Mandiri Area Kendari Fachrul Razi. 

Dia mengatakan bahwa proyek ini dibangun di atas lahan seluas 3.196 m², dengan total luas bangunan mencapai 14.898 m². Lingkup pekerjaan pada proyek Pembangunan Gedung Menara Mandiri Kendari ini adalah Rancang dan Bangun (Design and Build) yang mengusung konsep ramah lingkungan serta memiliki ruang terbuka hijau di setiap lantainya dengan nilai kontrak sebesar Rp219,5 miliar. 

Hal inilah yang menjadikan WEGE sebagai mitra terpercaya dalam menghadirkan solusi konstruksi yang inovatif, berkualitas tinggi, dan berkelanjutan.

WEGE Groundbreaking Proyek Menara Mandiri Kendari. Dok. Ist

“Jika kita melihat dari disain Menara Mandiri Kendari ini yang akan dibangun oleh WEGE, memang dirancang lebih mengedepankan konsep keberlanjutan serta konstrusi hijau yang bersertifikasi platinum. Hal ini juga yang menjadi perhatian Kami untuk menjadikan Menara Mandiri Kendari yang ramah lingkungan dengan didukung oleh teknologi perbankan yang lebih modern dan terintegrasi serta diharapkan mampu meningkatkan aksesibilitas nasabah serta memperkuat kepercayaan pelaku usaha terhadap solusi finansial Bank Mandiri,” ungkap Darmawan Junaidi.

Sementara, Gubernur Andi Sumangerukka dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas pembangunan Menara Mandiri,l. 

“Atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Sulawesi Tenggara, kami menyambut baik pembangunan ini. Semoga kehadiran Menara Mandiri ini agar dapat semakin memperkuat sistem perbankan dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat yang diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi daerah, khususnya dalam mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), sektor pariwisata, serta pembangunan ekonomi yang berkelanjutan,” tuturnya. 

WEGE terus menunjukkan komitmennya terhadap green construction dalam proyek Menara Mandiri Kendari dengan menerapkan prinsip-prinsip bangunan hijau (green building). Hal ini mencakup :

1. Efisiensi Energi – Menggunakan material ramah lingkungan serta teknologi hemat energi untuk mengurangi jejak karbon.

2. Pengelolaan Air – Menerapkan sistem pengelolaan air yang efisien, termasuk pemanfaatan air hujan dan pengolahan air limbah.

3. Material Ramah Lingkungan – Menggunakan bahan bangunan yang memiliki sertifikasi keberlanjutan.

4. Kenyamanan dan Kesehatan Penghuni – Memastikan sirkulasi udara yang baik serta pencahayaan alami yang optimal.

5. Sertifikasi Green Building – Menara Mandiri Kendari dirancang untuk memenuhi standar Platinum Green Building, sebagai bukti konkret komitmen WEGE terhadap pembangunan berkelanjutan.

Direktur Utama WEGE, Hadian Pramudita, menyampaikan, dengan langkah-langkah ini, WEGE tidak hanya menciptakan bangunan yang modern dan fungsional tetapi juga berkontribusi pada lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Selanjutnya, lanjut Hadian, sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan, dalam pelaksanaan pembangunan Gedung Menara Mandiri Kendari ini WEGE juga memastikan untuk taat pada tata kelola yang sudah ditetapkan. 

Selain itu, penerapan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang tinggi selama proses pembangunan berlangsung. Dengan dukungan teknologi konstruksi terkini, proyek ini ditargetkan dapat diselesaikan tepat waktu dengan kualitas terbaik. 

“Groundbreaking ini menjadi tonggak penting bagi kami dalam merealisasikan bangunan yang tidak hanya memiliki nilai estetika tinggi, tetapi juga mengusung prinsip keberlanjutan dan efisiensi energi,” terang Hadian Pramudita.

Desain Menara Mandiri Kendari. Dok. Ist

Targetkan Kontrak Baru Rp3,5 Triliun pada 2025 

Lebih jauh, Hadian menuturkan bahwa, WEGE menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp3,58 triliun pada 2025. Angka tersebut naik sebesar 34,43 persen dari realisasi Rp2,66 triliun sepanjang 2024.

Direktur Utama WEGE, Hadian Pramudita, mengatakan mayoritas target perseroan direncanakan berasal dari pemerintah sebesar 59,2 persen, BUMN 20,7 persen, dan swasta sekitar 20,1 persen. 

Sedangkan untuk tipe proyek yang disasar, perseroan menargetkan kontribusi terbesar dari perkantoran sebesar 44,4 persen. Selanjutnya, fasilitas publik diproyeksikan berkontribusi sebesar 38,8 persen, serta hunian sebesar 16,8 persen. 

“WEGE menargetkan penjualan mencapai Rp4,4 triliun pada 2025. Sementara laba bersih ditargetkan menembus Rp46 miliar,” ungkapnya.

WEGE Groundbreaking Proyek Menara Mandiri Kendari. Dok. Ist

Dari komposisi target kontrak baru tersebut secara mayoritas berasal dari eksternal. Hal ini menujukkan bahwa bisnis WEGE independen dan tidak bergantuk pada WIKA Group.

Selain itu, kondisi yang dihadapi oleh WIKA, selaku holding company, saat ini tidak berdampak langsung terhadap kinerja operasional maupun keuangan WEGE. Dengan fundamental bisnis yang kuat, portofolio proyek yang dikelola secara strategis, serta penerapan manajemen risiko yang baik, WEGE tetap berada dalam jalur pertumbuhan yang stabil. Perusahaan terus memastikan bahwa keberlanjutan usaha tetap menjadi prioritas, sehingga kepercayaan pemangku kepentingan tetap terjaga. 

WEGE berkomitmen untuk terus menjalankan kegiatan usaha secara independen dengan orientasi keberlanjutan. Penerapan inovasi teknologi, efisiensi operasional, serta integrasi aspek keberlanjutan menjadi pilar utama dalam pengembangan setiap proyek. Selain itu, perusahaan senantiasa memperkuat tata kelola yang baik (Good Corporate Governance/GCG) dan menjunjung tinggi transparansi dalam setiap proses bisnisnya. 

Melalui proyek ini, WEGE terus memperkuat posisinya sebagai mitra strategis dalam membangun ekosistem konstruksi yang inovatif dan berkelanjutan.

Baca Juga :

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp