AsosiasiHeadlineNews

Webinar IAMKRI ke-4 Target Value Delivery: Inovasi Efisiensi dan Keberlanjutan dalam Industri Konstruksi

Target Value Delivery (TVD) mulai diperkenalkan sebagai solusi yang lebih efektif dalam mengoptimalkan biaya tanpa mengurangi nilai proyek.

Konstruksi Media – Ikatan Ahli Manajemen Konstruksi Ramping Indonesia (IAMKRI) kembali menggelar webinar ke-4 dengan tajuk “Introduction Target Value Delivery” dengan narasumber Doanh Do, Co-founder of Lean Contruction Blog from USA, di Gedung PT Wijaya Karya (Wika), Sabtu (8/3/2025).

Perlu diketahui, industri konstruksi selama ini kerap mengandalkan Value Engineering (VE) sebagai strategi untuk menekan biaya proyek. Namun, pendekatan ini sering kali dilakukan di tahap tengah atau akhir proyek, yang berisiko mengorbankan kualitas dan nilai dari desain awal. Kini, pendekatan baru bernama Target Value Delivery (TVD) mulai diperkenalkan sebagai solusi yang lebih efektif dalam mengoptimalkan biaya tanpa mengurangi nilai proyek.

Konsep Target Value Delivery (TVD) semakin menjadi perhatian utama dalam industri konstruksi sebagai solusi optimal dalam meningkatkan efisiensi proyek, menekan biaya, serta menjaga kualitas dan keberlanjutan. Berbeda dengan pendekatan tradisional seperti Value Engineering (VE) yang lebih fokus pada cost-cutting setelah desain selesai, TVD diterapkan sejak tahap awal perencanaan dengan pendekatan kolaboratif antara pemilik proyek (owner), konsultan, dan kontraktor.

Ketua IAMKRI, Prof. Ir. Muhamad Abduh, M.T., Ph.D., menegaskan bahwa TVD menjadi kunci dalam menghadirkan proyek infrastruktur dan properti yang tidak hanya sesuai anggaran, tetapi juga tetap memenuhi standar kualitas dan fungsionalitas.

IAMKRI
IAMKRI menggelar webinar ke-4 bertajuk Introduction Target Value Delivery

“Pendekatan Target Value Delivery mengubah cara tradisional dalam pengelolaan proyek konstruksi. Bukan hanya fokus pada penyelesaian tepat waktu dan sesuai biaya, tetapi juga memastikan bahwa proyek memberikan nilai terbaik bagi pengguna akhir,” ujar Andi.

Perbedaan TVD dan Value Engineering

Selama ini, VE sering diterapkan di tengah atau akhir proyek untuk mengurangi biaya, tetapi risiko penurunan kualitas proyek cukup besar. Sebagai contoh, jika desain awal memperkirakan anggaran sebesar Rp5 miliar, setelah proses lelang, biaya bisa turun menjadi Rp4,9 miliar. Namun, angka ini mendekati batas minimal, sehingga sulit melakukan efisiensi lebih lanjut.

“Dengan TVD, seluruh pemangku kepentingan menetapkan target biaya dan nilai proyek sejak awal. Jika target biaya awal adalah Rp5 miliar, maka tim proyek bekerja sama untuk menekan biaya di bawah angka tersebut tanpa mengurangi kualitas. Keuntungan dari efisiensi yang dicapai (delta saving) kemudian dibagi secara adil di antara semua pihak yang terlibat sebagai bentuk insentif,” ucap Profesor Abduh

1 2Next page

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp