Waskita Karya Dukung Ketahanan Pangan Nasional Lewat Proyek Irigasi Rp318,54 Miliar di Sumatera Selatan
pekerjaan DI Komering Sub DI Lempuing seluas 5.000 hektare (ha) pada periode 2012–2016.
Konstruksi Media — PT Waskita Karya (Persero) Tbk kembali memperkuat kiprahnya dalam sektor Sumber Daya Air dengan meraih kontrak baru proyek Daerah Irigasi (DI) Komering Sub DI Lempuing Fase 3 Paket I di Sumatera Selatan. Nilai kontrak proyek ini mencapai Rp318,54 miliar, yang menambah portofolio Waskita dalam mendukung program strategis pemerintah di bidang ketahanan pangan.
Sebelumnya, Waskita telah menyelesaikan pekerjaan DI Komering Sub DI Lempuing seluas 5.000 hektare (ha) pada periode 2012–2016. Proyek terbaru ini akan melanjutkan pengerjaan pada lahan tersisa seluas 8.500 ha, dari total 13.500 ha keseluruhan wilayah irigasi.
Direktur Operasi II Waskita Karya, Dhetik Ariyanto, menyampaikan bahwa proyek tersebut memiliki peran vital dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui pengelolaan air yang efisien dan berkelanjutan.
“Waskita Karya merasa bangga dapat kembali berkontribusi dalam proyek irigasi yang tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga energi dan air. Kami berkomitmen menyelesaikan DI Komering Sub DI Lempuing Fase 3 dengan hasil bermutu tinggi,” ujar Dhetik dalam keterangan resmi, Selasa (7/10/2025).
Dalam pelaksanaannya, ruang lingkup pekerjaan Waskita mencakup rehabilitasi dan peningkatan Bendung Perjaya, pembangunan saluran primer dan sekunder Lempuing, serta konstruksi baru saluran sekunder Blok G dan H berikut saluran pembuangnya. Seluruh pekerjaan dilakukan dengan penerapan standar mutu tinggi dan pengelolaan proyek yang efisien.
Menurut Dhetik, keberadaan sistem irigasi yang baik menjadi pondasi penting bagi pembangunan pertanian berkelanjutan.
Baca juga: Waskita Karya (WSKT) Raih Kontrak Baru Rehabilitasi Jaringan Irigasi di Sumsel
“Daerah irigasi ini dirancang untuk memastikan ketersediaan air sepanjang tahun, sehingga petani dapat menanam dan memanen secara teratur, bahkan pada musim kemarau,” jelasnya.
Dengan berfungsinya jaringan irigasi tersebut, produktivitas pertanian di wilayah Ogan Komering Ulu (OKU) Timur dan Ogan Komering Ilir (OKI) diproyeksikan meningkat signifikan. Sistem irigasi juga diharapkan mampu mengurangi risiko gagal panen akibat kekeringan, serta mendorong peningkatan kesejahteraan petani.
“Jika hasil panen naik, kesejahteraan petani otomatis ikut meningkat. Tidak hanya menambah pendapatan, nilai lahan pertanian mereka pun akan naik, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” tambahnya.
Proyek DI Komering Sub DI Lempuing Fase 3 ini menjadi bukti komitmen Waskita Karya sebagai BUMN konstruksi dengan pengalaman lebih dari 64 tahun untuk menghadirkan infrastruktur yang berdampak langsung bagi masyarakat.
“Pembangunan proyek ini merupakan bagian dari upaya kami mendukung program ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi nasional. Membangun infrastruktur yang bermanfaat luas selalu menjadi prioritas utama Waskita Karya,” tegas Dhetik.
Sebagai tambahan, pada September 2025 lalu Waskita Karya juga memperoleh kontrak baru untuk rehabilitasi jaringan utama daerah irigasi di Banten senilai Rp415,44 miliar. Saat ini, perusahaan tengah mengerjakan sejumlah proyek strategis lain di sektor sumber daya air, antara lain DI Belitang Lempuing di Sumatera Selatan, modernisasi DI Rentang, DI Salamdarma, dan DI Kamojing di Jawa Barat.
Melalui proyek-proyek tersebut, Waskita Karya terus mempertegas perannya sebagai mitra andalan pemerintah dalam memperkuat infrastruktur pertanian nasional, sekaligus berkontribusi terhadap pencapaian ketahanan pangan Indonesia yang berkelanjutan. (***)




