InfrastrukturKawasan

Waskita, Adhi Karya dan Swasta Bergegas Sambut Proyek IKN Nusantara

Pemerintah harus memberikan memberi prioritas kepada pengusaha swasta nasional pada proyek konstruksi dan infrastruktur.

Konstruksi Media – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menjadi daya tarik bagi pelaku di dunia konstruksi, tak terkecuali untuk swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti Waskita dan Adhi Karya.

Corporate Secretary Waskita Karya, Novianto Ari Nugroho mengatakan, Waskita Karya berminat untuk mengikuti tender proyek di IKN. Malah, kata dia, telah dibentuk tim khusus untuk persiapan proyek.

“Waskita Karya menargetkan untuk mendapatkan kontrak baru dari IKN. Waskita Karya juga berminat untuk berpartisipasi pada tender proyek-proyek IKN, terutama untuk proyek infrastruktur dasar,” kata Novianto, Minggu (24/7).

Seakan tak mau ketinggalan, Adhi Karya juga telah membentuk tim internal sebagai bukti kesiapan untuk menyambut pembangunan ibu kota baru di Penajam Utara, Kalimantan Timur.

Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Farid Budiyanto mengatakan, Adhi Karya berminat mengikuti tender proyek infrastruktur di IKN. Pasalnya, kata dia, IKN merupakan pengembangan skala besar yang membutuhkan dukungan banyak pihak dan perencanaan yang matang.

“ADHI turut menargetkan beberapa proyek IKN yang sedang dilakukan tender oleh pemerintah,” ucap Farid, beberapa waktu lalu.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang PUPR dan Infrastruktur Insannul Kamil mengatakan, pemerintah diharapkan dapat memberikan prioritas kepada perusahaan swasta lokal dibanding swasta asing pada tender lelang tersebut.

Baca juga: Deretan Tender Proyek Pembangunan IKN Nusantara, Yuk Dicek

“Pemerintah harus memberikan memberi prioritas kepada pengusaha swasta nasional pada proyek konstruksi dan infrastruktur, untuk menjamin keberlangsungan kondisi pengusaha nasional di tengah krisis global terutama energi dan pangan pasti akan memberi dampak pada ekosistem industri konstruksi dan infrastruktur,” ucap Insannul.

Keterlibatan swasta nasional di IKN, kata Insan, berdampak langsung pada ekonomi masyarakat. Pasalnya, sektor ini cenderung menggunakan skema padat karya. Ia mengatakan, proyek konstruksi IKN mampu mendorong perekonomian di tengah kondisi krisis pangan dan energi di dunia.

“Proyek konstruksi adalah padat karya yang akan melibatkan banyak tenaga kerja, pasti akan memiliki daya dorong besar untuk menggerakkan perekonomian nasional,” ucapnya.

Untuk informasi, tender untuk proyek pembangunan infrastruktur di IKN Nusantara sudah dimulai. Untuk tahap awal, ada sedikitnya 7 proyek dengan nilai total Rp6,3 triliun yang ditawarkan.

Berdasarkan data Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian PUPR, proyek yang ditawarkan di antaranya Sekretariat Presiden dengan nilai Rp1,4 triliun yang diikuti oleh 182 badan usaha jasa konstruksi. Tender dimulai 7 Juli 2022 hingga 24 Juli 2022.

Kemudian proyek jalan tol sebesar Rp3,5 triliun, dengan jumlah peserta tender sebanyak 122 badan usaha jasa konstruksi, sejak dimulainya proses lelang pada 13 Juli 2022 hingga 24 Juli 2022.

Baca artikel selanjutnya:

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp