Warga Teluk Wondama Papua Terima Rp23,5 Juta Untuk Bedah Rumah
Konstruksi Media – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan terus memperluas bantuan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau dikenal dengan Bedah Rumah hingga Papua Barat.
Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Papua II Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Yance Pabisa mengatakan, ada 110 unit rumah tidak layak huni di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat yang bakal menerima bantuan.
“Program BSPS di Kabupaten Teluk Wondama Provinsi Papua Barat sebanyak 110 unit. Untuk pelaksanaan pembangunannya pemerintah menyalurkan sebesar Rp 23.500.000 kepada setiap masyarakat penerima bantuan untuk membeli bahan bangunan dan upah tukang,” ungkap Yance Pabisa dalam keterangan tertulis, Selasa (14/9/2021).
- Menko AHY dan Menteri Dody Bahas Rencana Bangun Tanggul Laut
- ITS bersama Coca-Cola Europasific Indonesia Gelar Kompetisi WasteTrack 2024
- Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Baru Menuju 3 Kota Besar
Menurutnya, program BSPS untuk Kabupaten Teluk Wondama sebelumnya hanya 50 unit rumah tidak layak huni dan kemudian ada penambahan sebanyak 60 unit.
“Jadi total keseluruhan Program BSPS yang disalurkan Kementerian PUPR di Teluk Wondama ada sebanyak 110 unit. Total anggarannya mencapai Rp2,585 miliar,” tambah Yance.
Berdasarkan data yang dimiliki Balai P2P Papua II, lokasi penyaluran Program BSPS berada di Kampung Sobey Indah, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat.
Hingga saat ini, Program BSPS di lapangan sudah terealisasi sebanyak 46 RTLH yang sudah dibedah menjadi lebih layak huni. Sedangkan sisanya masih dalam proses pembangunan dan diharapkan seluruhnya bisa selesai hingga akhir tahun ini.
“Masyarakat tetap bersemangat membangun rumahnya meskipun di masa pandemi. Kami juga meminta mereka agar tetap melaksanakan protokol kesehatan sesuai himbauan pemerintah dan diharapkan seluruh pembangunan Program BSPS ini bisa selesai sehingga masyarakat bisa menikmati hunian yang layak,” jelasnya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Program BSPS tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat agar bisa tinggal di hunian yang layak huni dan sehat agar terhindar dari berbagai penyakit termasuk COVID-19.
Hal ini merupakan bentuk perhatian Pemerintah bagi masyarakat yang membutuhkan rumah, sekaligus mengurangi angka pengangguran di daerah-daerah.
“Tentunya kami berharap dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman,” kata Basuki Hadimuljono.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengatakan, Program BSPS atau yang lebih dikenal dengan istilah bedah rumah merupakan upaya pemerintah agar seluruh masyarakat Indonesia bisa memiliki hunian yang layak huni.
“Pasalnya, hingga saat ini masih banyak masyarakat yang tinggal di RTLH yang membutuhkan bantuan dari pemerintah khususnya untuk meningkatkan huniannya menjadi layak huni,” terang Khalawi.
Khalawi menambahkan, adanya Program BSPS merupakan stimulan yang diberikan kepada masyarakat agar mau membangun rumahnya secara swadaya dan mendorong semangat gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu, pemerintah daerah sebisa mungkin juga dapat memberikan dukungan dengan mereplikasi program serupa dan menyusun data kebutuhan rumah masyarakatnya dengan baik.
“Jumlah bantuan stimulan yang kami salurkan memang tidak terlalu besar tapi bisa mendorong semangat masyarakat untuk berswadaya membangun rumahnya. Kita juga harus bergotong royong dan saling membantu antar masyarakat sehingga daerahnya bebas dari RTLH,” tutur Khalawi.***