
Wamen Diana Tinjau Proyek Konservasi Pantai Bali Tahap II, Jaga Daya Saing Wisata Nasional
Pentingnya pelestarian kawasan pesisir sebagai langkah strategis menghadapi dampak perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan industri pariwisata Bali.
Konstruksi Media – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti meninjau progres konstruksi Konservasi Pantai Bali Tahap II atau Bali Beach Conservation Project Phase II (BBCP 2) pada Jumat (2/5/2025). Proyek konservasi pantai ini mencakup dua paket utama: Pantai Candidasa (Paket 1) dan kawasan Kuta–Legian–Seminyak (Paket 2), yang merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan JICA melalui skema pinjaman luar negeri.
Dalam kunjungannya, Wamen Diana menegaskan pentingnya pelestarian kawasan pesisir sebagai langkah strategis menghadapi dampak perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan industri pariwisata Bali.
“Konservasi pantai ini sangat penting sebagai bentuk perlindungan terhadap warisan alam dan ikon pariwisata nasional. Ini juga bagian dari upaya menjaga daya saing kawasan wisata unggulan di tengah tantangan perubahan iklim,” ujar Diana.

Paket 1 mencakup konservasi dan pengamanan Pantai Candidasa sepanjang 5,5 km, meliputi pembangunan struktur revetment, sand nourishment, permanent stockpile, gravel nourishment, jembatan, walkway, pemeliharaan groin dan seawall eksisting, penataan lanskap, serta penanaman terumbu karang. Selama dan setelah konstruksi, disiapkan temporary stockpile seluas 4,8 hektare untuk pengelolaan pasir.
“Setelah pekerjaan selesai, beberapa titik garis pantai yang sebelumnya tergerus abrasi akan kembali pulih. Ini menjadi bukti efektivitas dari penanganan konservasi,” jelas Diana.
Paket 2, yang meliputi kawasan Kuta–Legian–Seminyak, berfokus pada pemulihan garis pantai melalui metode sand nourishment sebesar 610.000 m³ dan pembangunan empat unit breakwater baru. Revitalisasi stockpile di Mertasari, Sanur, juga menjadi bagian penting dari pekerjaan ini.
Wamen Diana meminta seluruh pelaksana konstruksi untuk mempercepat progres pekerjaan dengan tetap mengedepankan kualitas dan prinsip keberlanjutan.
“Mohon didorong percepatan pelaksanaan proyek BBCP 2, namun tetap dengan pengawasan mutu yang ketat dan berkelanjutan,” tegasnya.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali–Penida, Muhammad Noor, menjelaskan bahwa konstruksi dimulai pada April 2025 dan tengah berjalan sesuai rencana.

“Untuk Paket 1, anggaran yang dialokasikan mencapai Rp518,27 miliar dan dilaksanakan oleh PT Hutama Karya. Sedangkan Paket 2 menelan anggaran Rp267,65 miliar, dengan pelaksana konstruksi PT Adhi–Minarta,” jelasnya.
Melalui BBCP 2, Kementerian PU berkomitmen mewujudkan infrastruktur pantai yang tangguh terhadap perubahan iklim, menjaga integritas kawasan wisata, serta mendorong kesejahteraan masyarakat pesisir.
“BBCP 2 diharapkan dapat menjadi model konservasi pantai yang bisa direplikasi di berbagai wilayah pesisir Indonesia,” pungkas Muhammad Noor. (***)