
Wamen Diana Tinjau Progres Rehabilitasi Pasar Terban, Tekankan Aspek Sanitasi Rumah Potong Hewan
Pasar ini diharapkan dapat berfungsi sebagai pusat perdagangan ayam sekaligus rumah pemotongan hewan (RPH) yang modern dan higienis.
Konstruksi Media – Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti meninjau progres pembangunan dan rehabilitasi Pasar Terban di Kota Yogyakarta pada Sabtu (10/5/2025). Pasar ini diharapkan dapat berfungsi sebagai pusat perdagangan ayam sekaligus rumah pemotongan hewan (RPH) yang modern dan higienis.
Dalam kunjungannya, Wamen Diana memberikan perhatian khusus terhadap aspek sanitasi, terutama terkait pengelolaan limbah pasar dan RPH. Ia meminta agar Direktorat Jenderal Cipta Karya beserta kontraktor pelaksana memastikan sistem drainase, pengolahan limbah, serta pemisahan sampah organik dan anorganik dapat berjalan optimal.

“Saya tekankan pentingnya sanitasi. Saluran drainase, sistem pembuangan, dan pengolahan limbah harus diperhatikan. Kalau bangunannya sudah bagus, kebersihannya juga harus dijaga agar pasarnya tetap higienis,” ujar Wamen Diana.
Pembangunan Pasar Terban mengusung konsep Bangunan Gedung Hijau (BGH) dengan luas lahan 7.838 m² dan luas bangunan 4.493 m². Wamen Diana juga mengingatkan agar desain bangunan dapat mengantisipasi air hujan agar tidak masuk ke area dalam pasar dan menyebabkan genangan.
Baca juga: Wamen Diana terima Kunjungan Ikatan Arsitek Indonesia, Perkuat Tata Kelola Arsitek
“Karena bangunan ini mengusung konsep gedung hijau dengan banyak bukaan, perlu dipastikan tidak terjadi tempias saat hujan. Kemiringan dan sistem aliran air harus diperhatikan,” tambahnya.
Secara keseluruhan, progres konstruksi Pasar Terban telah mencapai 60% dan masih sesuai dengan jadwal sejak dimulai pada 18 September 2024. Pasar ini akan terdiri atas tiga lantai dan dirancang untuk menampung sekitar 505 pedagang.

Rehabilitasi dilakukan secara menyeluruh menyusul kerusakan akibat tanah amblas di area pasar pada 2021. Proyek ini dibiayai melalui APBN senilai Rp55 miliar dengan pelaksana konstruksi PT Abadi Prima Intikarya dan konsultan manajemen konstruksi KSO PT Arss Baru–PT Intimulya Kencana.
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menyampaikan apresiasi kepada Kementerian PUPR atas komitmennya dalam merevitalisasi Pasar Terban sebagai salah satu pasar unggas tradisional yang memiliki nilai strategis dalam mendukung kebutuhan pangan di wilayah DIY dan sekitarnya.
“Kami berterima kasih atas perhatian dan dukungan pemerintah pusat. Revitalisasi Pasar Terban ini sangat penting untuk mengembalikan fungsi dan daya tarik pasar tradisional di Yogyakarta,” ujar Hasto. (***)