
Konstruksi Media – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti mendorong Anemer Aspal Beton Indonesia (AABI) untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam pembangunan infrastruktur nasional yang efisien dan berkelanjutan. Hal itu ia sampaikan dalam sambutannya pada acara pelantikan Dewan Pengurus Pusat AABI periode 2025–2030 di Jakarta.
Diana menyampaikan apresiasi kepada pengurus AABI sebelumnya dan menggarisbawahi pentingnya profesionalisme dan kompetensi pelaku industri konstruksi, khususnya yang bergerak di sektor aspal dan beton. “AABI adalah wadah penting bagi pelaku usaha sektor konstruksi, dan punya peran vital dalam mendukung pembangunan infrastruktur nasional,” ujarnya di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City, Selasa (27/5/2025).
Ia menekankan bahwa organisasi seperti AABI tak hanya merepresentasikan kepentingan anggotanya, tapi juga harus menjadi mitra konstruktif bagi pemerintah dan masyarakat. “Kami ingin AABI bukan hanya kuat secara teknis, tapi juga secara kelembagaan,” tegas Diana.

Dalam kesempatan tersebut, Diana juga menyampaikan arahan Presiden Prabowo Subianto mengenai prioritas pembangunan lima tahun ke depan yang berfokus pada kedaulatan pangan, energi, dan air. Untuk mendukung itu, menurutnya, infrastruktur jalan yang andal menjadi kunci utama.
“Suasembada pangan tak bisa tercapai tanpa irigasi dan konektivitas jalan yang mulus. Begitu pula energi dan air. Semua butuh dukungan infrastruktur jalan yang kuat,” ujarnya.
Ia juga memperkenalkan strategi pembangunan infrastruktur 2025–2029 yang dikenal dengan “PU608”, yakni:
- 6: ICOR (Incremental Capital Output Ratio) di bawah 6 sebagai indikator efisiensi investasi,
- 0: pengurangan tingkat kemiskinan menuju 0%,
- 8: pertumbuhan ekonomi nasional minimal 8% per tahun.
Baca juga: AABI Dipimpin Kamaluddin, Menuju Standar Aspal Beton Nasional yang Unggul
“Untuk mencapai sasaran ini, konektivitas antarwilayah harus diperkuat melalui percepatan pembangunan jalan, termasuk akses ke kawasan industri, pelabuhan, dan ibu kota negara (IKN). Ini peluang bagi AABI,” kata Diana.
Ia mengungkapkan bahwa anggaran PUPR yang sempat diblokir kini sudah dibuka kembali dengan nilai mencapai Rp73,79 triliun, ditambah dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sekitar Rp74 triliun. Fokus alokasinya antara lain untuk proyek integrasi jaringan jalan, preservasi, serta pembangunan jembatan.
Diana juga menyebut kebutuhan aspal nasional sepanjang 2020–2024 mencapai rata-rata 850 ribu ton per tahun. Ia berharap AABI turut mendorong penggunaan aspal dalam negeri, serta mendukung penguatan rantai pasok material konstruksi nasional.

Mengakhiri sambutannya, Wamen Diana memberikan sejumlah pesan penting kepada pengurus baru AABI:
- Tingkatkan profesionalisme dan kompetensi, jadikan AABI sebagai pusat peningkatan kapasitas, sertifikasi, dan pendidikan berkelanjutan;
- Bangun kemitraan produktif dengan pemerintah, dunia pendidikan, dan swasta untuk memperkuat daya saing industri konstruksi;
- Junung tinggi etika dan integritas, serta tanggung jawab sosial dalam setiap pelaksanaan pekerjaan;
- Dorong inovasi teknologi di bidang konstruksi aspal dan beton agar dapat diadaptasi sesuai kebutuhan nasional.
“Semoga AABI terus menjadi mitra strategis pemerintah dan berperan aktif dalam pembangunan infrastruktur nasional, dari Sabang sampai Merauke,” tutup Diana. (***)