Wakil Ketua DK3N, Prof Fatma Lestari: K3 Untuk Kita Semua (1)
Dia mendedikasikan diri selama lebih 25 tahun bagi pendidikan dan pelatihan K3 di Tanah Air.
Konstruksi Media – Dalam dunia konstruksi faktor Keselamatan, Kesehatan Kerja (K3) menjadi wajib dan harus dijalankan, agar pembangunan proyek yang sedang dijalankan dapat selesai tanpa adanya hal-hal yang tidak diinginkan, sehingga menyebabkan keterlambatan penyelesaian.
Akan tetapi bagaimana jika penerapan K3 tersebut tanpa diimbangi dengan pengetahuan dan penelitian, untuk itu di sektor K3 pemerintah telah menetapkan Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N) sebagai pengawasan terhadap proyek-proyek pengerjaan infrastruktur baik PSN (Proyek Strategis Nas) maupun non PSN.
Salah satu tokoh yang tergabung dalam DK3N yakni Prof dra Fatma Lestari, MSi, Phd. Bisa dikatakan dunia pendidikan dan penelitian K3 Indonesia tak bisa dipisahkan dari Prof dra Fatma Lestari.
Dia juga baru saja dipercaya mengemban amanah sebagai Wakil Ketua DK3N untuk periode 2022 – 2026 mendatang.
Wanita kelahiran Jakarta 1968 ini telah mendedikasikan diri selama lebih 25 tahun bagi pendidikan dan pelatihan K3 di Tanah Air.
Sudah sangat banyak karya di bidang K3 yang dihasilkannya, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Selepas bangku SMA, ia melanjutkan studi ke Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia dengan mengambil program studi (prodi) Kimia. Pelajaran yang sudah digemarinya sejak SMA.
Baca Juga : Subkhan Ditetapkan Jadi Ketua II Komunikasi DK3N, Ini Kiprahnya
Pada tahun 1993, Prof Fatma berhasil menyelesaikan pendidikan di Departemen Kimia, FMIPA Universitas Indonesia.
Tak menunggu lama, Fatma langsung melanjutkan studi magisternya pada program Pasca Sarjana di Departemen Kimia, FMIPA Universitas Indonesia. Hasilnya pada 1997 Prof Fatma berhasil menyandang gelar S2.
Sementara, gelar S3 atau PhD di bidang Safety Science, berhasil dia raih tahun 2006 dari University of New South Wales (UNSW), Sydney, Australia.
Dengan dukungan beasiswa AusAid, disertasi berjudul “In vitro methods for fire toxicity of combustion products” berhasil diselesaikannya. Pencapaian akademik tertinggi yang berhasil diraih adalah Gelar Guru Besar di bidang Keselamatan yang diperoleh tahun 2014 silam.
Pada 1995, Prof Fatma bergabung dengan Departemen K3 FKM UI sebagai pengajar. Dari 1995 sampai saat ini Prof Fatma terus mengabdi dengan mengajarkan beberapa mata kuliah K3 yang sangat penting dan strategis.
Adapun mata kuliah itu adalah Kebakaran dan Ledakan (2005-sekarang), Bahaya Bahan Kimia (2006-sekarang), Bencana dan Manajemen Darurat (2007–2012), dan Toksikologi Industri untuk mahasiswa Pasca Sarjana (2005–sekarang).
Lalu, pada tahun 2021, Prof Fatma bekerjasama dengan University of Hawaii mengampu mata kuliah “Joint International Course in Disaster” yang diikuti 60 peserta dari mahasiswa pasca sarjana.
Mengingat bidang dan keahlian yang ditekuni Prof Fatma masih sangat langka dan masih sedikit ahli yang menekuni bidang Keselamatan, hal ini telah membawa Prof Fatma dipercaya dan menempati beberapa posisi yang sangat penting. Pada periode 2012-2014, ia dipercaya menempati posisi Direktur Pusat Kajian dan Terapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PKTK3) di FKM UI.
Selanjutnya, pada tahun 2014, salah satu pusat studi yang sangat penting diresmikan di UI yaitu Pusat Pengurangan Risiko Bencana atau yang dikenal sebagai Disaster Research & Response Centre (DRRC).
Sejak 2014, Prof Fatma telah dipercaya sebagai Direktur DRRC UI. Selain itu juga menempati beberapa posisi penting di UI yaitu Kepala K3 UI dari 2015 sampai Februari 2020 dan juga Ketua 2nd Asian Conference on Safety & Education in Laboratory.
Sebagai akademisi tentu kontribusi ilmiah Prof Fatma tidak perlu diragukan lagi. Sampai saat ini, Prof Fatma telah menghasilkan setidaknya 4 buku dan 11 artikel pada jurnal internasional dengan peringkat Scopus Q2 dan juga 7 jurnal nasional.
Salah satu karyanya yang menjadi rujukan wajib bagi pelaksanaan K3 adalah buku berjudul “Manajemen Keselamatan Operasi: Membangun Keunggulan Operasi dalam Industri Proses” yang diterbitkan PT Gramedia Pustaka Umum, 2016.
Disertasi yang ditulis Prof Fatma pun telah mengisi salah satu bab dari Buku Fire Toxicity yang diterbitkan University of New South Wales, Australia dan University of New South Wales, Australia tahun 2010.
Karya ilmiah yang dihasilkan itu merupakan hasil dari berbagai riset ilmiah yang telah dilaksanakan oleh Prof Fatma. Sejauh ini Prof Fatma telah terlibat dalam kurang lebih 50 kegiatan riset di bidang K3.
Bersambung……
Baca Artikel Selanjutnya :