Wajah Baru Sarinah, Diresmikan Awal Maret 2022
Konstruksi Media – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tak lama lagi dikabarkan akan melakukan peresmian Gedung Sarinah.
Pasalnya, pada Juni 2020 pemerintah melakukan revitalisasi Gedung Sarinah ditargetkan rampung dalam waktu satu tahun. Akan tetapi dalam pembangunannya mengalami kemunduran peresmian dikarenakan Pandemi Covid-19.
Alhasil peresmian gedung tersebut akan dilaksanakan pada Maret 2022, dan menelan biaya sebesar Rp 700 miliar.
Dalam keterangannya, Menteri BUMN diminta oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membuat konsep ritel Gedung Sarinah lebih friendly dan mengedepankan merek lokal dari hasil Usaha Kecil Menengah (UKM) yang mampu bersaing di tengah perkembangan teknologi yang lebih modern.
Baca Juga : Profil Ketua Umum KNI-BB Airlangga Mardjono, Maestro Bendungan Indonesia
“Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) bersama saya mendiskusikan bagaimana agar konsep ritel ini lebih friendly kepada Indonesia, berpihak pada merek lokal dan hasil UKM yang dikuratorkan,” kata Erick Thohir, (27/2/2022).
Dibangun di Era Pemerintahan Presiden RI pertama yakni Ir Soekarno, tepatnya pada 17 Agustus 1962 dan diresmikan pada 1966, Sarinah menjadi bukti bahwa pemerintah tetap menjaga cagar budaya tetap kokoh berdiri di tengah perkembangan zaman yang kian canggih.
“Saya rasa ini membuktikan bahwa sejarah tidak boleh dilupakan di sinilah kenapa Sarinah terus kita rawat untuk menjadi dari bagian sejarah, tetapi dengan ekosistem yang baru, bisnis model yang baru,” ujar Erick.
Selain itu, transformasi Sarinah juga mengikuti tren pasar saat ini karena bisnis ritel bersifat sangat dinamis. Manajemen pelat merah juga akan menyediakan trading house yang akan mempertemukan pembeli dan penjual produk UMKM yang berorientasi pada ekspor.
Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati, mengungkapkan bahwa di dalam Gedung Sarinah tersebut terdapat beberapa patung dan relief peninggalan Presiden RI pertama. Letaknya yang tersembunyi, patung dan relief ini menjadi perhatian pemerintah saat ini karena memiliki nilai seni dan sejarah yang kuat.
“Patung dan relief ini memang memiliki penggambaran kegiatan ekonomi rakyat jelata yang pada saat itu bertumpu pada hasil pertanian, perkebunan, perikanan dan kerajinan,” terang Fetty.
Untuk itu, Menteri BUMN akan menjadikan patung dan relief tersebut ikon Gedung Sarinah usai direnovasi. Dalam rancangan pengembangan Sarinah, relief dan patung ini akan dibongkar dan dipindahkan untuk di pajang di halaman utama Gedung Sarinah, serta dilengkapi dengan narasi mengenai cerita dari relief dan patung tersebut. Hal ini dikarenakan selama ini, peninggalan tersebut tidak terawat sebagaimana mestinya.
“Saya minta Sarinah, WIKA, kita perbaiki kembali seperti yang dahulu. Apalagi ini jadi salah satu ikon pembangunan Sarinah baru,” tutupnya.
Baca artikel selanjutnya: