
Konstruksi Media – Proyek Lapangan Gas Abadi di Blok Masela, yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), mencatat kemajuan penting menuju produksi gas yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
INPEX Masela, Ltd. bersama SKK Migas berkolaborasi dengan Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri Institut Teknologi Bandung (LAPI ITB) telah menyelesaikan serangkaian studi teknis terkait teknologi Carbon Capture Storage (CCS) untuk memastikan kesiapan bawah permukaan (subsurface) dalam implementasi teknologi tersebut.
Studi ini menjadi bagian dari komitmen Proyek Abadi menuju Net Zero Emission serta upaya peningkatan daya saing proyek di tingkat global. Teknologi CCS dirancang untuk menangkap dan menyimpan karbon dioksida (CO₂) yang dihasilkan dari proses produksi gas, sehingga mendukung target dekarbonisasi sektor energi nasional.
Pemaparan hasil studi dilakukan di Fakultas Geologi ITB di hadapan jajaran SKK Migas dan manajemen INPEX Masela.
Deputi Eksploitasi SKK Migas, Taufan Marhaendrajana, menjelaskan bahwa studi CCS ini merupakan tahap krusial dalam memastikan rancangan teknis yang ramah lingkungan sekaligus menjadi dasar pengembangan teknologi sesuai kondisi geologi wilayah Maluku.
“Studi ini menjadi dasar penting dalam merancang teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon yang sesuai dengan kondisi geologi wilayah Maluku,” katanya, (30/10)2025).
Setelah studi rampung, INPEX kini bersiap melanjutkan ke tahap Front End Engineering Design (FEED).
Baca Juga : Dukung Swasembada Energi, Petronas bersama SKK Migas Kembangkan Lapangan Hidayah Madura
Sementara itu, Executive Project Director INPEX Masela, Jarrad Blinco, menegaskan bahwa proyek Abadi merupakan proyek LNG pertama di Indonesia yang mengimplementasikan teknologi CCS.
“Proyek ini menjadi bukti komitmen INPEX mendukung transisi menuju energi bersih sambil tetap memastikan ketersediaan energi bagi negara,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada SKK Migas dan ITB atas dukungan dalam penyelesaian studi.
Proses studi CCS sendiri telah dimulai sejak 2022 melalui kolaborasi intensif dengan ITB, mencakup analisis laboratorium, pemodelan 3D geomekanika, serta simulasi 4D coupled flow-geomechanics untuk memahami risiko dan perilaku injeksi CO₂. Menurut Prof. Ir. Benyamin Sapiie, Ph.D dari LAPI ITB, hasil penelitian ini memberikan manfaat besar baik bagi INPEX maupun pemerintah karena mampu menilai keekonomian wilayah operasi sekaligus kesiapan teknis penerapan CCS di Blok Masela.
Keberhasilan studi CCS ini menandai tonggak penting dalam perjalanan Proyek Abadi Masela menuju fase produksi yang ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2030.
Dengan kapasitas produksi 9,5 juta ton LNG per tahun, proyek ini diperkirakan mampu memenuhi lebih dari 10 persen kebutuhan impor LNG Jepang sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional serta kontribusi Indonesia terhadap agenda transisi energi bersih global.




