Event

UNTAG Semarang Gelar Seminar Nasional tentang Baja Ringan, Stop Penggunaan Kayu?

Penggunaan baja ringan dalam bangunan gedung sangat praktis, namun harus dilakukan dengan tenaga ahli yang berkompeten.

Konstruksi Media – Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (UNTAG) menyelenggarakan Seminar Nasional mengangkat tema Ada Apa Dengan Baja Ringan?, Transformasi Konstruksi Dengan Baja Ringan : Kecepatan, Ketahanan dan Kualitas” yang dilakukan secara hybrid.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (UNTAG), Dr. Ir. Retno Ambarwati Sigit L, MT, mengatakan topik dalam seminar ini sangat menarik. Hal tersebut lantaran saat ini terjadi kontroversi terkait penggunaan baja ringan untuk bangunan gedung.

“Satu sisi dengan adanya baja ringan sangat membantu ketimbang menggunakan kayu untuk atap bangunan gedung yang dimakan rayap. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu ada beberapa bangunan gedung yang ternyata dengan pemakaian rangka atap baja ringan mengalami kejadian ambruk,” kata Retno, Senin, (17/7/2023).

Dia menambahkan, terkait dengan peristiwa tersebut akan dilakukan pembahasan lebih lanjut dalam diskusi kali ini.

“Nah, (kejadian) ini akan kita bahas dalam seminar nasional ini. Ada apa dengan baja ringan. Kita akan mengupas sampai tuntas,” sambung Retno.

Menurutnya penggunaan baja ringan lebih praktis dan sangat berbeda dengan kayu. Penggunaan kayu secara besar-besaran dapat merusak lingkungan yang meneybabkan terjadi banjir dan longsor.

Yuk Daftar Seminar Nasional BEM FT UNTAG Semarang, Bertemakan “Ada Apa dengan Baja Ringan?”

Untuk itu, penggunaan kayu dalam bangunan gedung dalam sektor konstruksi mulai dikurangi dan beralih ke baja ringan.

Dirinya berharap kegiatan ini akan memberikan wawasan kepada khususnya mahasiswa Prodi Teknik Sipil UNTAG, dan para siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) Bangunan di wilayah Semarang yang mengikuti kegiatan ini.

Selain itu juga, kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang diberikan oleh para pembicara-pembicara seperti dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) wilayah Jawa Tengah, dan juga beberapa stakeholder yang berkecimpung di sektor baja ringan seperti PT Sunrise Steel, PT Sakti Intimegah Pratama, dan PT Kencana Maju Bersama.

Peserta Seminar Nasional yang digelar Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (UNTAG) dengan tema “Ada Apa Dengan Baja Ringan”. Dok. Tangkapan Layar.

Lebih jauh dia mengungkapkan, Universitas 17 Agustus 1945 Semarang sangat terbuka untuk kolaborasi dengan berbagai pihak yang berkecimpung di sektor konstruksi.

Dirinya percaya kolaborasi yang baik dengan berbagai pihak akan menghasilkan alias mencetak sumber daya manusia yang berkualitas atau berkompeten dibidangnya. Untuk itu, pihaknya tidak pernah membatasi untuk berkolaborasi dengan pihak manapun.

Baca Artikel Selanjutnya :

Artikel Terkait

Back to top button