NewsTeknologi

Unpad Jadi Tempat Belajar Vaksin 22 Peneliti dari Negara OKI

Terdapat 11 Negara yang tergabung dalam OKI yakni Malaysia dan Uganda, kini menjalani pembelajaran di Unpad

Konstruksi Media – Universitas Padjadjaran (Unpad) tahun ini kembali menjadi salah satu lokasi pembelajaran teknologi vaksin bagi para peneliti dari negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).  

Sebanyak 22 peneliti yang tergabung dalam negara OKI datang ke kampus Unpad melalui program “COMSTECH Fellowship Program for Research and Advance Training in Virology and Vaccine Technologies”. Program ini merupakan kolaborasi Laboratorium Sentral Unpad dengan PT Bio Farma.

Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti mengungkapkan COMSTECH Fellowship Program merupakan program yang sangat bermanfaat karena berkaitan dengan konteks ilmiah dan kemitraan strategis antar negara dalam ruang lingkup internasional.

“Program ini sangat relevan bagi Unpad karena terkait dengan visi dan misi kami saat ini,” ungkap Prof. Rina di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Sumedang, (15/7) lalu.

Unpad Jadi Tempat Belajar Vaksin 22 Peneliti dari Negara OKI. Dok. Ist

Mengutip kanal Unpad, kegiatan ini merupakan kegiatan gelombang ke-3 yang dilaksanakan di Indonesia, dengan pelatihan lanjutan untuk teknologi virologi dan vaksin yang akan dilakukan dalam program in merupakan penelitian yang sangat penting untuk sektor kesehatan, terutama setelah adanya pandemi Covid-19 di Indonesia.

“Setelah pandemi, kami memiliki banyak pengalaman yang menunjukkan bahwa kami memerlukan banyak prototipe, banyak penelitian lanjutan, banyak inovasi di sektor kesehatan, terutama di bidang virologi dan vaksin,” ucapnya.

Dia menjelaskan, pelatihan ini dapat membantu meningkatkan kapasitas dan kemampuan para peneliti, khususnya negara anggota OKI dalam mengembangkan inovasi-inovasi untuk menghasilkan prototipe dalam teknologi kesehatan secara berkelanjutan dan konsisten. “Jadi, mari kita tingkatkan kemitraan kita di antara negara-negara Islam untuk tujuan ini,” terangnya.

Sementara, Direktur Pemasaran PT Bio Farma Dr. Kamelia Faisal, MARS., mengatakan COMSTECH Fellowship Program yang diikuti oleh negara-negara OKI merupakan simbol kerja sama global dalam membangun hubungan yang berharga antara ilmuwan berbakat dan regulator kesehatan dari negara-negara Islam.

“Dengan bersatu untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan keahlian, kita tidak hanya memperkaya diri sendiri tetapi juga berkontribusi pada kemajuan besar dalam perawatan kesehatan dan penanggulangan penyakit menular secara global,” ujar Kamelia.

Lebih jauh, Kamelia mengatakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh oleh peserta pelatihan selama program berlangsung dapat mendorong untuk berkontribusi dalam kemajuan kesehatan di negara masing-masing.

“Dengan memberikan kesempatan kepada peserta untuk berkolaborasi di bidang virologi atau teknologi vaksin, program-program ini akan memainkan peran penting dalam memajukan kerja sama internasional dan pertukaran pengetahuan di area-area kritis ini,” ungkapnya.

Secara bersamaan, Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI Tri Tharyat mengatakan bahwa Laboratorium Sentral merupakan mitra yang tepat bagi PT Bio Farma dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat regional untuk penelitian, produksi, dan distribusi vaksin. WHO telah menunjuk PT Bio Farma sebagai salah satu penerima transfer teknologi vaksin RNA untuk mencapai keunggulan dalam memastikan kemandirian vaksin di Indonesia.

“Saya berharap bahwa pelatihan di Universitas Padjadjaran ini akan memperluas pengetahuan dan kompetensi dalam penelitian dan pengembangan biologi serta teknologi vaksin,” imbuh Tri.

Untuk diketahui, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka “Internship COMSTECH-OIC Fellowship Programme” yang akan diselenggarakan di Laboratorium Sentral (OIC Central of Exclellence for Halal Vaccine on Biotechnology) Unpad pada 15 sampai 25 Juli 2024 mendatang.

Baca Juga…

Artikel Terkait

Back to top button