UKM di Sekitar IKN Nusantara Dilatih Hidupkan Ekonomi Kreatif Sampai Bisa Ekspor
Pendampingan ini diberikan agar seluruh pelaku UKM di sekitar IKN mampu menyiapkan diri terhadap perubahan yang akan terjadi seiring dengan perpindahan ibu kota nantinya.
Konstruksi Media (18/9/2023) – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyiapkan pendampingan ekspor bagi pelaku usaha kecil menengah (UKM) di sekitar kawasan IKN Nusantara. Pendampingan dilakukan bersama Yayasan Bina Insani Gemilang (BIG) melalui Workshop Program Pendampingan Ekspor UKM Binaan IKN di Alun-Alun Taruna Desa Bukit Raya, Sepaku pada Minggu (17/9/2023).
Kegiatan ini dilakukan untuk menyiapkan pelaku UKM binaan IKN, agar mereka bisa mengirimkan produknya hingga ke luar negeri. Para peserta merupakan pelaku UKM yang berasal dari empat kecamatan di Kabupaten Penajam Paser Utara, yakni Babulu, Penajam, Sepaku, dan Waru.
Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat (Sosbudpemas) Alimuddin menyampaikan, pendampingan ini diberikan agar seluruh pelaku UKM di sekitar IKN mampu menyiapkan diri terhadap perubahan yang akan terjadi seiring dengan perpindahan ibu kota nantinya.
Baca juga: Bambang Susantono Ajak ASPI Ikut Membangun Kota Cerdas IKN Nusantara
Sebab, gagalnya perpindahan ibu kota bukan karena ketidakmampuan dalam pembangunan infrastruktur atau ketidakmampuan pemerintah dalam melaksanakan tugasnya. Namun, lebih kepada karena ketidaksiapan masyarakat lokal untuk ikut hadir dan menghadapi perubahan.
“Jadi kegiatan hari ini merupakan bagian dari persiapan diri agar kita siap menyambut kedatangan ibu kota,” kata Alimuddin dikutip dari rilis persnya di Jakarta, Senin (18/9/2023).
Bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI), PT Pos Indonesia, dan Badan POM, dalam workshop ini para peserta diberikan pembinaan terkait proses produksi menggunakan teknologi, sertifikasi halal, pemasaran di ritel modern hingga e-commerce.
Lebih lanjut, akan disediakan fasilitas gudang secara gratis oleh PT Pos Indonesia sebagai tempat penyimpanan produk UKM yang akan diekspor dan dapat digunakan mulai November 2023 serta pemberian dana agunan oleh BSI bagi UKM yang memenuhi kualifikasi.

Dalam laporan yang disampaikan oleh Ketua Yayasan BIG Dwi Andayani, jumlah pelaku UKM binaan IKN hingga saat ini sudah mencapai 413 UKM, 35 di antaranya sudah terdaftar untuk menerima dana agunan oleh BSI.
“Dukungan ini diberikan untuk mengembangkan UKM menjadi wirausaha yang siap ekspor dan mampu menjadi pelopor usaha di IKN, agar IKN lebih mendunia,” ujar Regional CEO BSI Regional IX Kalimantan Ricky Rikardo Mulyadi.
Baca juga: Tiga Penyebab Freon AC Cepat Habis Dalam Waktu Singkat
Dalam kesempatan yang sama, juga digelar soft launching Sepaku Creative Center sebagai ruang bagi para pegiat seni di Sepaku untuk mengekspreksikan diri serta untuk membantu promosi produk UKM. Acara soft launching turut diramaikan oleh 37 penampil, mulai dari band lokal, penari, seni pertunjukan, peragaan busana batik, hingga kuliner.
Sepaku Creative Center ini diharapkan bisa menjadi komunitas yang mampu menghidupkan ekonomi kreatif di Sepaku dengan mendorong kegiatan kreatif untuk kemudian dikoordinasikan ke instansi terkait agar dapat terlibat dalam pembangunan ekonomi kreatif di IKN.
Turut hadir dalam kesempatan ini Direktur Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif OIKN Muhsin Palinrungi, Ketua Yayasan BIG Dwi Andayani, Regional CEO BSI Regional IX Kalimantan Ricky Rikardo Mulyadi, Vice President Performance, Business Planning & Fulfillment Management PT Pos Indonesia (Persero) Heri Nugrahanto, dan Pengajar PPEI Kementrian perdagangan, COO PT. Jagoan Ekspor Impor Wisnu Wiraatmadja Effendi.
Klik logo di bawah ini untuk mengikuti beragam informasi yang disajikan Konstruksi Media secara gratis:
Baca artikel lainnya:
- Profesor ITS Kembangkan Metode Komputasi Material Berbasis Meshless untuk Efisiensi dan Keberlanjutan
- Navigasi Risiko Sektor Publik 2025: Strategi untuk Keberlanjutan Keuangan dan Infrastruktur
- ASTRA Infra Siapkan Layanan Prima untuk Mudik Lebaran 2025, Aman dan Nyaman
- Normalisasi Sungai Ciliwung Ditargetkan Rampung 2026, Pemerintah Percepat Pembebasan Lahan