News

Tunggu Aturan TKDN Keluar, Gree Ingin Bangun Pabrik di Indonesia

Gree merupakan salah satu produsen Air Conditioner alias pendingin ruangan asal negeri Tirai Bambu.

Konstruksi Media – PT Gree Electric Appliances Indonesia (AC Gree) salah satu produsen pendingin ruangan (Air Conditioner/AC) mengungkapkan pihaknya saat ini tengah menunggu terbitnya sertifikat TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) dari Kementerian Perindustrian. Hal ini lantaran pihaknya berencana akan membangun pabrik di Indonesia.

Technical Support Manager PT Gree Freedy Haryadi mengungkapkan bahwa saat ini Gree sedang mengikuti proses TKDN. Sebab sertifikat TKDN bagi pabrikan di Indonesia sangat penting, lantaran mereka dapat mengembangkan dan memasarkan produknya di Indonesia.

“Iya, saat ini kami sedang proses TKDN,” ungkap Freedy saat berbincang dengan Konstruksi Media dalam perhelatan HUT Himpunan Ahli Elektro Indonesia (HAEI) yang ke-45 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis, (27/10/2022).

Dia menambahkan proses TKDN sendiri telah dilakukan sejak akhir tahun lalu (2021). Dirinya berharap tahun depan sudah dapat mengantongi dokumen TKDN untuk AC yang telah diproduksi olehnya.

Ketua Umum HAEI Achmad Sutowo Sutopo saat berbincang dengan Technical Support Manager PT Gree Freedy Haryadi. Dok. Ist Komed

“Kami berharap awal tahun depan dokumen TKDN untuk Gree sudah dapat terbit. Dengan begitu, kita dapat langsung membangun atau melakukan kerja sama dengan pabrikan lokal untuk merakit dan memproduksi AC di Indonesia,” jelasnya.

Pasalnya aturan TKDN tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 29 tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri, Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2018 tentang Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri, dan beberapa aturan turunan setingkat peraturan menteri, sesuai bidang masing-masing kementerian dan lembaga.

Baca Juga : HUT HAEI ke-45, Kembangkan Kompetensi Profesi untuk Digitalisasi Indonesia

Dalam pasal 61 PP Nomor 29 Tahun 2018 disebutkan, “Dalam pengadaan barang dan jasa, wajib menggunakan Produk Dalam Negeri apabila terdapat Produk Dalam Negeri yang memiliki penjumlahan nilai TKDN dan nilai Bobot Manfaat Perusahaan minimal 4O% (empat puluh persen)”. Selain itu disebutkan pula, “Produk Dalam Negeri yang wajib digunakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memiliki nilai TKDN paling sedikit 25% (dua puluh lima persen)”.

Selanjutnya, dalam mengukur TKDN suatu barang, misalnya, Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (Tim Nasional) telah menetapkan cara pengukuran berdasarkan faktor produksi. Seperti bahan/material langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya tidak langsung pabrik. Sementara TKDN jasa dihitung berdasarkan tenaga kerja, alat kerja/fasilitas, dan jasa umum.

TKDN sendiri merupakan besaran kandungan yang berasal dari dalam negeri, yakni Indonesia, pada barang, jasa serta gabungan barang dan jasa. Ketentuan tentang TKDN bersifat wajib untuk sejumlah kegiatan produksi sehingga setiap perusahaan, terutama perusahaan berskala nasional dan internasional harus mengikutinya.

“Harapan kami dokumen TKDN itu dapat melebihi standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah yakni mencapai lebih dari 25%,” terang dia.

Menurutnya, dalam mendaftarkan produk untuk memiliki sertifikat TKDN itu harus mencari partner yang qualified.

“Mencari partner itu yang sangat sulit. Karena sebetulnya dalam pengurusan TKDN di dokumentasinya tidak akan sulit, karena kita sudah mulai rakit atau produksi di sini (Indonesia) sendiri. Yang terpenting adalah kita mencari partner yang qualified dulu,” tutupnya.

Untuk diketahui, Gree sendiri merupakan produsen AC yang berbasis di Tiongkok dengan produksi mencapai 70 juta unit per tahunnya untuk yang Resiential Air Conditioning (RAC), dan untuk produk komersial mampu melayani sekitar 7 juta unit.

Dalam memproduksi AC, Gree ditopang dengan 19 pabrik yang dimilikinya, yang sebagian besar berada di China, kemudian di Pakistan dan Brasil.

Ilustrasi AC Gree yang dipamerkan dalam HUT HAEI ke-45 di Hotel Bidakara Jakarta. Dok. Ist Komed

Permintaan pendingin ruangan di Indonesia sendiri mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Tercatat tahun lalu Gree berhasil menjual sebanyak 300 ribu unit di Indonesia untuk kebutuhan resiensial, dan selama Pandemi Covid-19 mengalami peningkatan.

Meski begitu, market terbesar Gree berada di China, dan yang kedua berada di Arab Saudi. Sekitar 60% market terbesar Gree berada di Arab Saudi. Akan tetapi, Indonesia menjadi market yang nomor satu dibandingkan dengan negara di Asia Tenggara lainnya untuk saat ini.

Baca Artikel Selanjutnya :

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp