HeadlineInfo ProyekInfrastrukturNews

TPA Cipeucang Tangsel Bakal Dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Senilai Rp2,6 Triliun

Teknologi MGI diklaim tidak menimbulkan asap maupun bau, dan telah lama digunakan di Singapura.

Konstruksi Media – PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA), emiten energi terbarukan, memperkuat ekspansi bisnisnya di sektor pembangkit listrik tenaga sampah. Melalui anak usahanya, PT Indoplas Energi Hijau, OASA bekerja sama dengan perusahaan China, China Tianying Inc (CNTY), untuk membangun fasilitas Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Tangerang Selatan, Banten. Nilai investasinya mencapai Rp 2,6 triliun.

Presiden Direktur OASA, Bobby Gafur Umar, menargetkan proyek ini mulai berjalan pada awal 2026. Namun, ia berharap proses groundbreaking dapat dilakukan pada tahun ini.

“Pembangunan prasarana pengolahan sampah ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam membenahi tata kelola persampahan di Tangsel. Fasilitas PSEL Cipeucang dirancang mengolah sedikitnya 1.100 ton sampah per hari, dengan teknologi Moving Grate Incinerator (MGI) yang mampu memproses hingga 90 persen sampah,” ujar Bobby.

Teknologi MGI diklaim tidak menimbulkan asap maupun bau, dan telah lama digunakan di Singapura. Pemkot Tangsel sendiri telah menerbitkan surat penetapan pemenang lelang proyek sejak 21 Maret 2025. “Kami tinggal menunggu penunjukan formal dari Bapak Wali Kota,” imbuh Bobby.

TPA Cipeucang di Serpong selama ini menjadi satu-satunya tempat pembuangan akhir bagi seluruh wilayah Tangerang Selatan. Kapasitasnya yang terbatas membuatnya tak lagi memadai. Truk-truk pengangkut sampah harus antre panjang setiap hari.

“Fasilitas ini akan mengolah 1.000 ton sampah baru dan 100 ton sampah lama setiap hari. Pengolahan sampah lama sangat penting untuk mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus meringankan beban TPA yang sudah sesak,” tutur Bobby.

Proyek PSEL Cipeucang akan dijalankan dengan skema build-operate-transfer (BOT), dengan masa konsesi selama 27 tahun dan masa konstruksi tiga tahun. CNTY akan menjadi pemegang lisensi teknologi dan bertindak sebagai mitra teknis utama. Perusahaan asal China tersebut memiliki rekam jejak panjang dalam pengolahan sampah di berbagai kota dunia, serta aktif di sektor teknologi energi bersih bebas karbon. Teknologi mereka juga telah memperoleh sertifikasi lingkungan hidup internasional.

Bobby optimistis proyek ini akan membawa dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. “PSEL Cipeucang tidak hanya menjadi solusi modern atas persoalan persampahan, tapi juga berkontribusi pada penyediaan energi terbarukan yang ramah lingkungan. Kami percaya, pengolahan sampah yang tepat dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru yang signifikan,” pungkasnya. (***)

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp