News

Total Aset Brantas Abipraya Naik 16,38%, Jadi Rp 9.28 T

Brantas Abipraya berkomitmen untuk menjadi BUMN konstruksi terdepan di Indonesia, dengan fokus pada peningkatan kinerja, layanan konstruksi yang unggul.

Konstruksi Media – PT Brantas Abipraya (Persero) mencatat pertumbuhan Aset hingga 16,38% menjadi Rp 9,28 triliun pada akhir 2023, dibandingkan tahun lalu, yaitu Rp 7,97 triliun.

Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya, Dian Sovana mengatakan kenaikan Aset tersebut disebabkan oleh adanya kenaikan jumlah Aset Lancar dari Rp4,96 triliun di tahun 2022 menjadi Rp5,15 triliun di tahun 2023.

“Kenaikan aset utamanya bersumber dari Laba Bersih dan Cash Flow. Sejauh ini Brantas Abipraya sudah mampu membangun cash flow yang cukup kuat guna mendanai proyek-proyek yang akan datang. Cash flow positif ini juga mencerminkan bahwa bisnis Perseroan berjalan dengan baik,” terang Dian, (10/10/2024)

Dian menambahkan, awal mula berdiri di tahun 1980, Brantas Abipraya hanya memiliki total aset sebesar Rp 800 miliar saja. Kini total aset yang dimiliki terus meningkat, dan sepanjang tahun 2023 Brantas Abipraya mampu mempersembahkan kinerja yang positif baik dari sisi keuangan, maupun operasional.

“Secara historis aset Brantas Abipraya pada tahun 2019 tercatat Rp 6,30 triliun, kemudian terus bertumbuh menjadi Rp 6,65 triliun pada tahun 2020.  BUMN Konstruksi ini pun berkomitmen akan terus senantiasa mengoptimalisasikan aset untuk mendorong kinerja positif yang berkelanjutan,” kata Dian.

Brantas Kebut Pembangunan Proyek Jalan Tol IKN Seksi 6B. Dok. IST

Sebagai informasi, di tahun 2024 Brantas Abipraya mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) non tunai berupa Barang Milik Negara (BMN) yaitu tanah dan bangunan, Gedung Sapta Taruna yang berada di sebelah kantor pusat Brantas Abipraya. Diterimanya PMN Non Tunai ini merupakan strategi bisnis Perusahaan dalam optimalisasi operasional Brantas Abipraya.

“Ini merupakan milestone Brantas Abipraya, dan tentunya dengan adanya PMN non-tunai tersebut dapat menjadi semangat baru Brantas Abipraya dalam mencapai dan meraih pertumbuhan Perusahaan yang lebih baik lagi,” papar Dian.

Dian menyampaikan bahwa, Perseroan sangat agresif berekspansi melebarkan kinerja positifnya dalam proyek-proyek besar di Indonesia. Bukannya tanpa alasan, BUMN ini pun kerap aktif dalam pembangunan Proyek-proyak Strategis Nasional (PSN) dan menyelesaikan beberapa pekerjaan yang dilaksanakan melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), diantaranya Preservasi Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera di Provinsi Sumatera Selatan.

Pekerjaan Jalintim ini adalah proyek KPBU pertama di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan proyek KPBU pertama di Jalan Non Tol berbasis kinerja, dengan total investasi Rp982,4 miliar, Brantas Abipraya memiliki porsi investasi sebesar 40 persen.

Sebagai agen pembangunan, lanjut dia, Brantas Abipraya juga menunjukkan peran aktifnya dalam pembangunan proyek penting di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Diantaranya Penataan Sumbu Kebangsaan dengan konsep Future Smart Forest City of Indonesia, Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST), Bendungan Sepaku Semoi, embung, jaringan perpipaan transmisi air minum SPAM, infrastruktur jalan, dan Bandar Udara VVIP dan proyek strategis nasional lainnya.

“Brantas Abipraya akan terus berkomitmen untuk menjadi BUMN konstruksi terdepan di Indonesia, dengan fokus pada peningkatan kinerja, layanan konstruksi, digitalisasi dan senantiasa mengembangkan human capital yang dimiliki agar dapat terus meningkatkan kinerja dan karya konstruksi yang unggul,” tutup Dian Sovana.

Baca Juga :

Artikel Terkait

Back to top button