Jalan

Tol Pekanbaru-Bangkinang Sudah 74 Persen, Hutama Karya: Akhir Tahun Bisa Digunakan

Konstruksi Media – Direktur Operasi III PT Hutama Karya (Persero) Koentjoro mengungkapkan, progres pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang telah mencapai 74 persen.

Saat ini,  pihaknya terus mengebut pembebasan lahan pada sejumlah titik agar konstruksi bisa dikebut.

“Jelang akhir tahun, ditargetkan bisa digunakan sepanjang 31 kilometer dengan exit toll berada di STA 9 dan di STA 40,” ujar Koentjoro dalam keterangan tertulis, Kamis (30/9/2021).

Dalam proses pembangunan tol ini,  pihaknya melibatkan para pengusaha lokal. Jalan tol ini merupakan bagian dari Tahap I Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) koridor Pekanbaru-Padang.

“Progres konstruksi sudah 74 persen. Ini tol kedua di wilayah Riau yang akan segera dioperasikan,” ucapnya.

Tahun lalu, Hutama Karya telah menyelesaikan pembangunan Tol Pekanbaru-Dumai  sepanjang 131 kilometer. Percepatan proyek Tol Pekanbaru-Bangkinang ini dilakukan sesuai arahan Presiden Joko Widodo agar segera dinikmati dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

“Kunjungan Bapak Jokowi pada bulan Mei 2021 lalu memberikan motivasi tak hanya kepada Hutama Karya, melainkan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan untuk dapat segera menuntaskan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini,” jelas Koentjoro.

Terpisah, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengaku, pihaknya telah memperoleh dana Penyertaan Modal Negara (PMN) di tahun 2021 sebesar Rp 6,2 triliun.

Melalui KMK No. 298 Tahun 2021, Hutama Karya juga memperoleh PMN tambahan senilai Rp 9 triliun.

Menurutnya, PMN menjadi salah satu sumber pendanaan bagi Hutama Karya dalam membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Terlebih lagi, JTTS merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang mana pembangunannya menjadi prioritas pemerintah dalam rangka meningkatkan infrastruktur di Indonesia.

“Bagi Hutama Karya, suntikan modal PMN dapat memberi manfaat jangka panjang. Tak hanya bagi perusahaan, melainkan bagi masyarakat serta pemerintah dalam mendukung terealisasinya pemulihan ekonomi nasional di sektor infrastruktur jalan tol,” ungkapnya.

Tjahjo menyebut, pada awal September 2021, Hutama Karya telah memperoleh PMN sebesar Rp 6,208 triliun. PMN tersebut saat ini tengah dalam proses penyerapan untuk proyek tiga ruas JTTS.

Di antaranya adalah ruas Sigli-Banda Aceh sebesar Rp 3,092 triliun, ruas Bengkulu-Taba Penanjung sebesar Rp 2,702 triliun, dan ruas Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat sebesar Rp 414 miliar.

Manajemen Hutama Karya memastikan bahwa PMN bukanlah satu-satunya sumber pendanaan dalam menggarap proyek JTTS. Perusahaan ini juga mengandalkan berbagai instrumen keuangan lainnya, seperti obligasi perusahaan yang dijamin pemerintah, pinjaman dari lembaga keuangan termasuk dari lembaga keuangan multilateral, pinjaman atau bentuk pendanaan lain dari badan investasi pemerintah, serta pendanaan lain sesuai peraturan perundang-undangan. ***

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button