INFOIntermezzo

Tips Bangun Rumah Impian Bertahap dengan Konsep Rumah Tumbuh

Rencana yang matang dan estimasi biaya ke depan adalah dua hal penting yang perlu diperhatikan.

Konstruksi Media – Memiliki rumah impian memerlukan biaya dan perencanaan yang matang. Terutama ketersediaan dana, hal ini menjadi salah satu masalah umum saat ingin membangun rumah.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, ada solusi arsitektural yang dapat membantu mewujudkan rumah impian, yaitu dengan pembangunan konsep rumah tumbuh.

Rumah tumbuh merupakan sebuah konsep arsitektur yang sedang populer. Konsepnya bertujuan untuk membangun hunian yang dapat tumbuh atau berkembang seiring dengan perubahan kebutuhan penghuninya.

Tentunya hal ini dapat menjadi pilihan bagi yang ingin membangun rumah impian secara bertahap dan berdasarkan dana yang dimiliki. Konsep rumah tumbuh memiliki manfaat yang memungkinkan rumah untuk dikembangkan seiring waktu, menyesuaikan fungsi ruangan sesuai dengan kebutuhan.

Secara umum, terdapat dua jenis rumah tumbuh, yaitu rumah tumbuh horizontal dan rumah tumbuh vertikal. Perbedaan keduanya terletak pada cara penambahan pembangunan pada masa yang akan datang.

Jika memiliki tanah yang luas, rumah tumbuh horizontal bakal cocok lantaran penambahan akan dilakukan secara melebar. Sementara itu, jika memiliki lahan yang terbatas, maka rumah tumbuh vertikal menjadi pilihan yang tepat karena penambahan dapat dilakukan ke atas, seperti menambah lantai atau mezzanine.

Lalu, apa manfaat memiliki rumah tumbuh?

  • Fleksibilitas dan Adaptabilitas
    Rumah tumbuh dapat beradaptasi dengan perubahan kebutuhan penghuninya seiring waktu, sehingga tidak perlu membangun rumah baru atau bahkan pindah rumah jika ada perubahan kebutuhan di kemudian hari.
  • Efisiensi Biaya
    Dengan menggunakan desain rumah tumbuh secara efektif dapat menghemat biaya untuk perubahan atau perluasan ruangan di masa depan.
  • Keberlanjutan
    Perencanaan pembangunan yang matang, meski pengerjaannya dikerjakan bertahap akan mempengaruhi dampak lingkungan, terutama dari penggunaan material.
    Material pada rumah tumbuh biasanya sudah bisa diestimasi dan jarang meninggalkan material sisa. Bukaan rumah biasanya juga lebih banyak, jadi memiliki pencahayaan alami dan bisa hemat energi.

Baca juga: 14 Spesifikasi Keahlian Pekerja Konstruksi Versi Gravel

Co-founder dan CEO Gravel Georgi Ferdwindra Putra mengatakan, rencana yang matang dan estimasi biaya ke depan adalah dua hal penting yang perlu diperhatikan. Jangan sampai ada perombakan infrastruktur yang terlalu besar, agar biaya tidak membengkak. Ini adalah checklist yang idealnya dipenuhi dalam pembangunan rumah tumbuh.

“Sebelum memulai pembangunan, langkah terbaik adalah melakukan konsultasi dan diskusi kepada ahli. Tahap ini sangatlah penting guna menghasilkan konsep rumah tumbuh yang optimal dan dapat mengakomodir keinginan pemilik rumah, serta membuat proses pembangunan bertahap jadi lebih terencana,” jelasnya.

Ketika melakukan konsultasi, kata dia, satu hal yang perlu diperhatikan adalah membuat cetak biru (blueprint) sebagai landasan dalam membangun rumah tumbuh. Blueprint berguna untuk memastikan ketersediaan ruang dan kekuatan bangunan. Selain itu, dapat memudahkan proses penambahan bangunan rumah tumbuh dan menjadi pegangan kontraktor atau mandor yang mengerjakan.

“Penting juga untuk melakukan survey kondisi rumah sebelum pengerjaan dimulai untuk mengestimasi segala kebutuhan dan biaya,” ucap georgi.

Co-Founder dan CPO Gravel Fredy Yanto mengatakan, pembangunan yang bertahap, sesuai kebutuhan dan ketersediaan biaya memang lebih praktikal, dan saat ini sering dijadikan pilihan. Untuk menghadirkan lebih banyak kepraktisan bagi pemilik rumah tumbuh, Gravel menyediakan layanan survey dan layanan tukang borongan.

“Kedua layanan ini bisa mengakomodir dan mempermudah pemilik rumah ketika ingin melanjutkan pembangunan rumah tumbuh mereka,” ujar Fredy.

Baca artikel selanjutnya:

Artikel Terkait

Back to top button