TRANSPORTATION

Tingkatkan Pelayanan, Stasiun Manggarai Akan Jadi Pusat Kawasan TOD

Integrasi antarmoda juga akan menjadi fokus utama pengembangan Stasiun Manggarai untuk memudahkan mobilitas masyarakat.

Konstruksi Media – Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan berencana akan menyulap Stasiun Manggarai menjadi stasiun sentral pertama dan terbesar di Indonesia, sekaligus memaksimalkan fungsi stasiun sebagai kawasan Transit Oriented Development (TOD).

Selain itu, Stasiun Manggarai juga diproyeksikan bakal menjadi episentrum baru dari pergerakan masyarakat di kawasan aglomerasi Jabodetabek.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri mengatakan terdapat kebutuhan yang mendesak dan perlu segera dituntaskan oleh DJKA melalui pengembangan Stasiun Manggarai.

Dia menjelaskan kondisi Stasiun Manggarai sebelum dikembangkan relatif sangat terbatas untuk melayani perjalanan kereta api (KA) dan lonjakan jumlah penumpang yang cukup signifikan setiap tahunnya.

“Dengan hanya 8 jalur untuk KRL dan 2 jalur untuk KA antarkota, Stasiun Manggarai harus menanggung beban sejumlah 726 perjalanan KA setiap harinya dengan total 1,2 juta penumpang, sehingga menyebabkan penumpukan dan antrian kereta untuk masuk ke Stasiun Manggarai,” imbuhnya, Minggu, (10/7/2022).

Zulfikri optimistis melalui pembangunan Stasiun Manggarai ini, permasalahan dalam layanan kereta api komuter di kawasan aglomerasi Jabodetabek perlahan dapat diatasi. Sebab, nantinya Stasiun Manggarai akan memiliki 18 jalur aktif untuk melayani KRL, KA Jarak Jauh, dan KA Bandara.

Stasiun ini juga akan dilengkapi dengan area concourse yang luas untuk mendukung mobilitas penumpang. Meski demikian, Zulfikri menyadari akan ada ketidaknyamanan yang muncul selama proses pembangunan berlangsung.

Terlebih, masih akan ada beberapa tahapan lagi yang perlu dilakukan sebelum akhirnya Stasiun Manggarai dapat selesai dibangun menjadi stasiun sentral.

Setelah switch over (SO) 5, masih akan ada SO 6 yang direncanakan akan dilaksanakan pada Oktober 2023, hingga SO 8 yang direncanakan akan dilaksanakan pada Juli 2025 sebelum Stasiun Manggarai dioperasikan sepenuhnya sebagai stasiun sentral.

“Oleh sebab itu kami berharap rekan-rekan sekalian dapat memahami pembangunan yang sedang berlangsung dan bersabar atas kondisi yang dialami untuk menyambut Stasiun Manggarai yang lebih megah dan nyaman,” ungkap Zulfikri.

Zulfikri kembali menuturkan bahwa DJKA akan bersinergi dengan Pemerintah Daerah dan stakeholder terkait untuk menata lingkungan di sekitar Stasiun Manggarai untuk menunjang operasional stasiun ini.

Stasiun Kereta Api Manggarai Jakarta Akan disulap menjadi Kawasan TOD (Transit Oriented Development). Dok. Ist

“Kami terus berkoordinasi dengan Pemda DKI Jakarta terkait akses dan penataan ruang di sekitar Stasiun Manggarai untuk memaksimalkan fungsi stasiun sebagai kawasan transit oriented development (TOD) di lahan seluas 2,4 hektar ini,” beber Zulfikri.

Baca Juga : Pembangunan Stasiun Manggarai Jadi Stasiun Transit Rampung di 2025

Integrasi antarmoda juga akan menjadi fokus utama pengembangan Stasiun Manggarai agar memudahkan mobilitas masyarakat sekaligus meningkatkan ridership yang melalui stasiun ini.

Secara bersamaan, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo menambahkan bahwa jajarannya siap mendukung upaya DJKA dalam mengembangkan Stasiun Manggarai.

“Kami akan mengupayakan optimalisasi prasarana termasuk peron pada Stasiun Manggarai untuk menunjang operasional kereta api agar pembangunan dapat berlangsung dengan lancar,” terang Didiek.

Terkait dengan penambahan kamera CCTV yang diusulkan, Didiek mengungkapkan saat ini pihaknya sudah memiliki kamera dengan teknologi face recognition untuk mengurangi tingkat kejahatan dan pelecehan seksual di stasiun dan kereta api.

Didiek juga menjelaskan bahwa KAI Group siap mendukung dengan menambah KA feeder untuk KRL Commuterline dan peningkatan serta penambahan kapasitas angkut untuk mengurangi penumpukan penumpang di Stasiun Manggarai.

Selain itu, Didiek juga memastikan bahwa KAI Group memiliki sarana dan sumber daya manusia yang siap untuk menunjang rencana peningkatan tersebut.

“Kami juga akan memaksimalkan operasional Stasiun Matraman yang sudah selesai dibangun oleh rekan-rekan DJKA sebagai alternatif bagi penumpang selain Stasiun Manggarai dan Stasiun Jatinegara,” tutup Didiek.

Baca Artikel Selanjutnya :

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button