InfrastrukturKawasan

Tingkatkan Layanan Pengelolaan Sampah, Jokowi Resmikan TPST di Pulau Dewata

Kita harapkan ini benar-benar bisa menginspirasi kota dan kabupaten lain untuk memiliki TPST seperti yang ada di Bali.

Konstruksi Media – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), didampingi oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur Bali I Wayan Koster meresmikan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kota Denpasar, Bali.

Jokowi menjelaskan bahwa TPST ini merupakan tempat pengolahan sampah pertama dengan sistem yang tidak begitu rumit tetapi hasilnya konkrit.

Tempat pengolahan sampah ini meliputi TPST Kesiman Kertalangu, TPST Padang Sambian, dan TPST Tahura Ngurah Rai, di TPST Kesiman Kertalangu.

“Saya ingin agar TPST ini bisa ditiru oleh kota dan kabupaten lain di seluruh tanah air, sehingga penanganan sampah tidak menjadi masalah bagi kota dan kabupaten kita,” ungkap Jokowi, disela-sela peresmiannya, Selasa, (14/3/2023).

Presiden Jokowi meresmikan beberapa TPST di Pulau Dewata. Dok. Ist

Jokowi juga juga mengapresiasi sistem manajemen TPST Kota Denpasar. Menurut dia manajemennya sangat rapi dan bagus.

“Kita harapkan ini benar-benar bisa menginspirasi kota dan kabupaten lain untuk memiliki TPST seperti yang ada di Bali,” tutur Jokowi.

Sementara, Menteri Basuki menuturkan bahwa pembangunan prasarana dan sarana persampahan pada ketiga TPST tersebut utamanya untuk pelestarian lingkungan pada kawasan pariwisata Pulau Bali.

Tak lupa hal ini sekaligus sebagai upaya meningkatkan kualitas layanan sanitasi di kawasan pariwisata.

“Ini tujuannya untuk perlindungan lingkungan, bukan untuk menambah pendapatan asli daerah. Jadi tolong Pemerintah Daerah juga harus mendorong agar TPST beroperasi dengan maksimal,” jelas Menteri Basuki.

Presiden Jokowi ditemani beberapa Menteri Kabinet melaksanakan peresmian TPST di Denpasar, Bali. Dok. Ist

Di mengungkapkan, pembangunan TPST dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk selaku kontraktor sejak Juni 2022 hingga Maret 2023. Selanjutnya, Pemerintah Kota Denpasar memiliki peran dalam mendukung kegiatan operasional.

Menurut, Direktur Sanitasi Direktorat Jenderal Cipta Karya Tanozisochi Lase menuturkan, keberadaan TPST Kota Denpasar diharapkan tidak hanya mengurangi kuantitas sampah dari sumbernya, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat dalam pengelolaan sampah serta penyerapan tenaga kerja.

“Hasil utama dari proses pengolahan sampah ini adalah Refuse-Derived Fuel (RDF) yang kemudian dipacking untuk dikirim ke pengguna. Pemilahan dilakukan saat sampah datang, masuk ke conveyor belt, lalu dipisahkan sampah plastik dan organiknya oleh pekerja pemilah sebanyak 32 orang,” ungkap Tanozisochi.

Tingkatkan Layanan Pengelolaan Sampah, Jokowi Resmikan TPST di Pulau Dewata. Dok. Ist

Lebih jauh, dia mengatakan, Pembangunan TPST Kota Denpasar ini juga merupakan bagian dari sistem sanitasi perkotaan seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan produksi sampah rumah tangga dari masyarakat.

“Prinsipnya konsep TPST ini untuk Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali) dan Recycle (daur ulang). TPST Kesiman Kertalangu diproyeksikan dapat mengolah sampah 450 ton/hari, TPST Tahura 450 ton/hari, dan TPST Padang Sambian 120 ton/hari, sehingga total kapasitas pengolahan sampah sebesar 1.020 ton/hari,” papar Tanozisochi.

Baca Artikel Selanjutnya :

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp