AirInfrastruktur

Tingkatkan Air Baku, Brantas Abipraya Bangun Bendungan di Bali

Seiring dengan pertumbuhan sektor wisata dan penduduk di Bali, pemerintah bangun Bendungan Sidan

Konstruksi Media – PT Brantas Abipraya (Persero) mengungkapkan pembangunan Bendungan Sidan yang berada di tiga wilayah kabupaten di Bali, yakni Badung, Bangli, dan Gianyar, ditargetkan selesai pada 2023. Hal tersebut melihat seiring dengan kembali tumbuhnya sektor pariwisata di Provinsi Bali yang secara tidak langsung berdampak terhadap peningkatan kebutuhan air baku.

Tak hanya menjadi daya tarik tujuan wisatawan baik lokal maupun mancanegara, pertumbuhan penduduk yang cukup signifikan setiap tahunnya.

Asisten Deputi Bidang Jasa Infrastruktur Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Hendrika Nora Osloi Sinaga didampingi dengan Komisaris Utama Brantas Abipraya Haryadi dan Direktur Utama Brantas Abipraya Sugeng Rochadi, melakukan peninjauan progres pengerjaan Bendungan Sidan yang nantinya memiliki kapasitas tampung sebesar 3,82 juta meter kubik.

Sugeng Rochadi mengatakan Bendungan ini adalah salah satu dari 65 bendungan dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Ini merupakan salah satu diantara beberapa program prioritas di bidang pembangungan infrastruktur di Bali.

Baca Juga : Brantas Abipraya Genjot Pembangunan Bendungan Keureuto

“Nantinya bendungan ini akan bermanfaat meningkatkan jumlah tampungan air sehingga juga mendukung ketahanan pangan dan air di Provinsi Bali,” kata Sugeng dalam keterangannya yang diterima Konstruksi Media, Senin, (4/7/2022).

Brantas Abipraya bangun Bendungan Sidan di Bali, Tingkatkan Air Baku. Dok. Ist

Selain itu, lanjut Sugeng, Perseroan juga mendukung ketahanan pangan dan air di tiga kabupaten di Bali, Bendungan Sidan ini juga bakal mendukung pembangunan pariwisata dan memiliki potensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMh) berkapasitas 0,65 MW.

“Bendungan Sidan juga mampu menyediakan air baku  1,75 m3/detik di Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita),” paparnya.

Lebih jauh Sugeng mengemukakan bahwa Bendungan Sidan adalah bendungan tipe Zonal dengan Inti Tegak memiliki Panjang puncak 185 meter serta lebar puncak 8,5 meter yang sumber airnya berasal dari Sungai Ayung.

Nantinya, bendungan ini dilengkapi terowongan pengelak sepanjang 453 meter dengan diameter 5 meter yang berfungsi untuk pengendali banjir dari debit masuk sebesar 405,09 m/detik menjadi 138,20 m/detik debit keluar.

Sebagaimana diketahui, selain sedang merampungkan Bendungan Sidan, Brantas Abipraya juga sedang mengerjakan beberapa proyek bendungan dan irigasi yang menjadi PSN, yang lokasinya tersebar di tanah air.

Brantas ytang dikenal sebagai BUMN karya terunggul dalam pembangunan bendungan mengungkapkan sedang merampungkan bendungan tertinggi di Indonesia yaitu Bendungan Bener yang terletak di Purworejo-Jawa Tengah.

Kemudian sedang menyelesaikan Bendungan Semantok di Nganjuk, Jawa Timur yang bakal menjadi bendungan terpanjang se-Asia Tenggara. Lalu Bndungan Ciawi di Jawa Barat yang merupakan bendungan kering pertama di Indonesia. Serta bendungan yang akan mendukung ketersediaan air baku di Ibu Kota Negara (IKN) baru yaitu Bendungan Sepaku Semoi, Kalimantan Timur.

Selain memberi nilai tambah untuk daerah sekitar, bendungan yang dibangun Brantas Abipraya, karya infrastruktur sumber daya air yang sedang dikerjakan dan telah dirampungkan ini adalah jawaban dari tantangan climate change atau perubahan iklim yang dihadapi saat ini.

Seperti diketahui terjadinya kekurangan air pada musim kemarau yang berkepanjangan dan curah hujan tinggi yang dapat mendatangkan bencana banjir.

Untuk itu, Brantas Abipraya akan terus berkontribusi dalam meningkatkan produktifitas pertanian, memudahkan masyarakat sekitar dalam memperoleh air bersih, serta meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Pembangunan bendungan dan infrastruktur air menjadi sangat penting saat ini, sehingga pekerjaan ini merupakan bukti komitmen Brantas Abipraya selalu hadir membangun negeri dalam mempersiapkan pra sarana guna mengatasi tantangan perubahan iklim global,” terang Sugeng menandaskan.

Baca Artikel Selanjutnya :

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp