Tiga Harta Karun Bernilai Fantastis di Sekitar IKN Nusantara
Memang bukan rahasia umum, Pulau Borneo semenjak dulu dipenuhi dengan minyak dan gas bumi (migas), batu bara, hingga emas dan perak.
Konstruksi Media – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara terus digenjot pemerintah, khususnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Selain itu, Otoritas Ibu Kota Negara (OIKN) tengah mengadakan seleksi terbuka penerimaan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeru (PPNPN) di lingkungan OIKN.
Pembangunan IKN Nusantara diproyeksi bakal memakan waktu 20-25 tahun dengan total anggaran mencapai Rp466 triliun, baik dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun swasta.
Diketahui, lokasi IKN Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur memiliki harta karun atau kekayaan bumi yang bernilai fantastis. Memang bukan rahasia umum, Pulau Borneo semenjak dulu dipenuhi dengan minyak dan gas bumi (migas), batu bara, hingga emas dan perak.
Berikut Konstruksi Media rangkumkan dari berbagai sumber empat harta karun bernilai fantastis di sekitar IKN Nusantara.
1. Minyak dan Gas Bumi (Migas)
Kalimantan Timur salah satu daerah di Indonesia yang memiliki kekayaan migas. Salah satu proyek andalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni proyek gas laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD) yang di bawah pengelolaan Chevron Indonesia Company Ltd (CICO) walaupun Chevron mengatakan bakal melepaskan kepemilikan saham di proyek ini.
Proyek IDD yang terletak di Kutai Basin, lepas pantai Kalimantan Timur ini terdiri dari Lapangan Bangka, Gendalo Hub dan Gehem Hub. Proyek ini direncanakan akan on stream pada kuartal VI tahun 2025, yang memiliki produksi mencapai 844 MMSCFD dan 27.000 BOPD ini memiliki nilai investasi mencapai US$ 6,98 miliar.
Selain itu, terdapat beberapa proyek hulu migas yang telah beroperasi di sekitar daerah tersebut. Salah satunya yaitu Blok Mahakam yang dioperasikan PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM).
PHM ini merupakan termasuk produsen minyak terbesar kelima selama 2021 dengan realisasi produksi terangkut (lifting) minyak sebesar 24.931 barel per hari (bph) atau 113,30% dari target dalam APBN 2021 sebesar 22.000 bph.
Sementara untuk gas, PHM merupakan produsen terbesar keempat di RI dengan realisasi salur (lifting) gas pada 2021 mencapai 481 MMSCFD atau 117,30% dari target APBN 2021 sebesar 410 MMSCFD.
Selain Blok Mahakam, ada juga Blok Muara Bakau yang dioperasikan perusahaan migas asal Italia, ENI, yakni ENI Muara Bakau B.V. ENI merupakan produsen gas terbesar kelima di Indonesia dengan realisasi lifting gas sebesar 320 MMSCFD atau 109,80% dari target 291 MMSCFD pada 2021.
Baca juga: Pertemuan Persatuan Insinyur Indonesia dengan Kementerian Luar Negeri
ENI juga mengoperasikan Blok East Sepinggan di Balikpapan, Kalimantan Timur dengan unit usaha bernama ENI East Sepinggan Ltd dengan realisasi lifting gas sebesar 246 MMSCFD pada 2021 dari target 245 MMSCFD.
2. Batu Bara
Berdasarkan data Badan Geologi 2020, Kalimantan memiliki sumber daya 5,86 miliar ton dan cadangan 386,63 juta ton. Selain itu, 76,15% wilayah berpotensi mengandung batu bara dan belum tercatat sebagai Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP).
Sementara itu, jumlah pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Kalimantan mencapai 784 dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) sebanyak 56.
IKN Nusantara dikelilingi oleh sejumlah kawasan industri, seperti kawasan industri Tanah Bumbu, Balikpapan, Bontang, dan Ketapang. Berlokasi di Kabupaten Penajam Paser, ibu kota baru ini juga telah memiliki sejumlah pertambangan batu bara yang telah beroperasi.
Selain itu, terdapat sejumlah produsen batu bara besar di daerah Kutai yang juga berada di dekat Nusantara, antara lain tambang batu bara yang dioperasikan PT Bumi Resources Tbk (BUMI), yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC), anak usaha BUMI.
KPC berlokasi di Kabupaten Kutai Timur di atas lahan 61.543 Ha. Sebagaimana diketahui, kontrak tambang batu bara KPC ini baru saja diperpanjang menjadi IUPK oleh pemerintah pada Desember 2022 ini sampai Desember 2031
3. Emas dan Perak
Menurut data Badan Geologi per Juni 2020, Kalimantan Timur memiliki cadangan emas mencapai 40 juta ton bijih dan perak 16 juta ton bijih.
Kalimantan Timur memiliki dua IUP emas dan perak yang telah beroperasi atau berproduksi dengan total sumber daya bijih emas mencapai 746,98 juta ton atau 5% dari total sumber daya emas nasional yang tercatat mencapai 14,96 miliar ton dan sumber daya perak sebesar 305,67 juta ton atau sekitar 4% dari total sumber daya perak nasional sebesar 7,57 miliar ton.
Baca artikel selanjutnya: