Telkom University Kasih Coaching Clinic Soal Net Zero Emission
Kegiatan ini melibatkan rekan-rekan mahasiswa sebagai bentuk bahan pembelajaran kepada mahasiswa di lapangan.
Konstruksi Media – Telkom University memberikan pemahaman mengurangi Net Zero Emission dan SDGs pemerintah dalam penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT). Pembangunan rendah karbon dan Net Emission Zero pada tahun 2060 telah diprogramkan oleh pemerintah Republik Indonesia dalam mendukung visi Indonesia emas di tahun 2045.
Salah satu fokus program yang dicanangkan oleh kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI adalah penggunaan Energi Baru dan Terbarukan di seluruh wilayah indonesia.
Penggunaan energi terbarukan yang sudah sejak lama digunakan di indonesia adalah tenaga surya yang cukup melimpah karena posisi geografis indonesia yang berada di garis Khatulistiwa. Energi ini cukup banyak dimanfaatkan untuk sumber energi lampu penerangan jalan.
Menyikapi hal tersebut, mahasiswa dan dosen dari Program Studi D3 Digital Connectivity Fakultas Ilmu Terapan dan S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik Elektro Telkom University (Tel-U) melaksanakan pengabdian masyarakat di RW 09 Pandanwangi Kelurahan Cijaura, kecamatan Buah Batu Bandung.
Bersama masyarakat sekitar, mahasiswa dan dosen Tel-U melakukan pemasangan 10 buah lampu penerangan jalan bertenaga surya di beberapa lokasi yang masih minim Penerangan. Pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU) ini dilakukan tanpa memberikan tambahan beban kepada warga sekitar.
Baca juga: Waskita Garap Gedung Inovasi dan Kreatifitas UGM Senilai Rp552 Miliar
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan tim Abdimas Tel-U kepada masyarkat sekitar, ketua RW 09, H. Erawan Hayat menyampaikan bahwa Net Zero Emission (NZE) yang disampaikan kepada masyarakat, diharapkan akan meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengurangi emisi karbon di wilayah sekitar.
“Dengan adanya penyuluhan seperti ini, kami semakin paham dan sadar akan pentingnya edukasi terkait pemanfaatkan energi, melalui penggunaan PJU bertenaga surya yang hemat energi, kami harap dapat mengurangi kurang lebih 50% penggunaan energi fosil yang saat ini masih menjadi sumber utama listrik yang tersedia,” kata dia.
Tim dari Program Studi D3 Digital Connectivity Aris Hartaman menyampaikan bahwa kegiatan ini melibatkan rekan-rekan mahasiswa sebagai bentuk bahan pembelajaran kepada mahasiswa di lapangan, selain itu melalui kegiatan ini akan berkelanjutan dengan adanya monitoring melalui program aplikasi di smartphone.
Sependapat dengan Aris, Denny Darlis selaku tim dari D3 Digital Connectivity menambahkan bahwa selain dari smartphone, nantinya monotring dapat dilakukan melalui halaman website.
“Kami harap monitoring terhadap pengurangan emisi karbon ini bisa menjadi fokus utama kita bersama sehingga bersama-sama kita bisa menciptakan lingkungan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Baca artikel selanjutnya:
- Perkuat Sektor Pariwisata, Kemen BUMN dan Kemenpar Bentuk Satgas
- Waketum GAPENSI Beberkan Peluang Sektor Konstruksi 2024-2029 dalam Kabinet Merah Putih
- Rapat Kerja dengan Komisi V DPR, Menteri PU Laporkan Realisasi Anggaran 2024
- Sah, 3 Anggota PII Banda Aceh Resmi Dikukuhkan jadi Guru Besar Teknik USK