EQUIPMENTTeknologi

Teknologi Topcon Mudahkan Pembangunan Jalan di Indonesia

Kehadiran teknologi dan diaplikasikan dalam pembangunan, dapat memudahkan para pekerja dan dapat mengetahui penggunaan material serta memprediksi target penyelesaiannya.

Konstruksi Media – Perkembangan teknologi dalam kehidupan tidak dapat dibendung, para ahli menciptakan berbagai macam teknologi untuk memudahkan pekerjaan manusia. Seperti halnya pembangunan jalan yang beraspal nan mulus hingga ke pelosok Indonesia.

Kini dengan kehadiran teknologi dan diaplikasikan dalam pembangunan, dapat memudahkan para pekerja dan dapat mengetahui penggunaan material serta memprediksi target penyelesaiannya. Salah satu teknologi yang dimiliki oleh Position Partner sebagai penyedia utama solusi pemosisian cerdas untuk kegiatan survei, pekerjaan sipil, pertambangan, dan bangunan.

Position Partner berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas bagi pelanggan dan membangun hubungan bisnis yang langgeng seputar aktivitas positioning tinggi dengan teknologi terkemuka.

Business Development Manager Contruction Position Partner Jeudi Putri Pratiwi mengatakan teknologi yang digunakan sangat komprehensif dan bervariasi, dengan brands Topcon MMGPS auto level.

“Kami memiliki teknologi untuk diaplikasikan di jalan-jalan di Indonesia, sehingga sangat memudahkan dalam pengaplikasiannya,” beber Putri kepada Konstruksi Media, Jumat, (27/12/2022).

Dia menjelaskan, teknologi MMGPS Topcon ini sudah digunakan untuk pekerjaan pembuatan jalan baru, baik jalan nasional, provinsi, jalan tol hingga jalanan sirkuit yang menjadi ajang balap.

Untuk di jalan tol, teknologi Topcon telah digunakan di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Seksi 6 Indralaya-Prabumulih. Di mana, Topcon bekerjasama dengan PT Hutama Karya Infrastruktur untuk melakukan pembangunan jalan bebas hambatan tersebut.

“Sesuai namanya MMGPS (Millimeter GPS), produk paten Topcon, mengkombinasikan antar teknologi laser milimeter dan teknologi GPS. Sehingga dengan teknologi bisa menghasilkan akurasi yang tinggi untuk pembuatan jalan,” imbuh Putri.

Selanjutnya, Topcon juga memiliki teknologi smoothride yang digunakan untuk pekerjaan resurface (pengaspalan kembali) pada jalan eksisting, seperti yang dilakukan di Sirkuit Mandalika bersama PT PP (Persero) Tbk.

“Kami bersama PT PP juga menerapkan teknologi untuk melakukan pengaspalan ulang di Sirkuit Mandalika. Dengan teknologi ini memudahkan para pekerja dalam melakukan pengaspalan ulang untuk digunakan event balap motor internasional yaitu Motor GP,” imbuhnya.

Sedangkan intelligent compaction ini merupakan teknologi untuk pemadatan jalan.

“Dengan teknologi ini kita dapat mengetahui jumlah pasti penggunaan material yang akan digunakan. Seperti berapa jumlah pasing yang sudah lalu, lintasan mana saja yang sudah di pasing-kan, dan lintasan mana yang belum di pasing-kan,” terang dia menambahkan.

Teknologi MMGPS ini selain digunakan dalam pembangunan JTTS Seksi 6 Indralaya-Prabumulih, juga diterapkan dalam pembangunan Jalan Tol di IKN Nusantara seksi 3A bersama dengan KSO Hutama Karya-Adhi Karya-Brantas Abipraya. Juga menerapkan teknologi ini dalam pembangunan jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) Seksi 4B dengan PT Brantas Abipraya.

Baca Juga : PUPR Apresiasi KRTJ ke-15 Himpunan Pengembang Jalan Indonesia

“Selain itu, kami juga mensupport pekerjaan taxi way dan landasan pacu Bandara Doho Internasional Airport, Kediri yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Dan beberapa proyek-proyek lainnya baik di dalam maupun di luar negeri, seperti di Singapura,” jelas dia.

Lebih jauh dia mengatakan, selain menerapkan teknologi dalam pembangunan jalan di Indonesia, pihaknya juga melakukan alih teknologi (transfer knowledge) kepada para pekerja di Indonesia.

Salah satu pengunjung ke Booth Topcon dalam Konferensi Regional Teknik Jalan ke-15 yang berlangsung di Jeep Station Indonesia. Dok. Ist/Didi

“Ini sejalan dengan visi agar setiap investasi yang diinvestasikan oleh klien, dapat menggunakannya dengan maksimal,” papar dia.

Diketahui teknologi ini berasal dari US, Amerika, dan diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2014. Kehadiran Topcon di Indonesia selama kurang lebih 8 tahun telah banyak membantu pekerjaan baik pemerintah maupun swasta dalam membangun jalan.

Dia menuturkan tantangan dalam menerapkan teknologi di Indonesia berdasarkan pengalaman yang dilalui yakni bukan perkara sulit. Sebab, kata dia, Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki sangat mumpuni dan capable.

“Berdasarkan pengalaman kami mengimplementasikan teknologi ini pada jalan-jalan di Indonesia, kita dapati bahwa SDM (Sumber Daya Manusia) sangat capable, tidak kalah dengan SDM asing,” tutur dia.

Dalam menerapkan teknologi, kata dia, tim Position Partner bersama dengan tim klien langsung terjun ke lapangan.

“Jadi training yang kami berikan kepada klien itu langsung secara praktek bukan di dalam kelas. Sehingga ini memudahkan para SDM Indonesia untuk menyerap teknologi-teknologi termutakhir dalam proses pembangunan jalan,” tutupnya.

Baca Artikel Selanjutnya :

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp