
Teknologi Sosrobahu Percepat Progres Tol Semarang–Demak: Tanggul Laut Modern Penangkal Rob
Pemutaran pierhead dilaksanakan oleh PT Nitra Superstruktur sebagai kontraktor pelaksana, menggunakan sistem hydraulic.
Konstruksi Media — Proyek pembangunan Tol Semarang–Demak memasuki babak baru dengan keberhasilan pemutaran perdana pierhead menggunakan teknologi Sosrobahu. Teknologi ini memungkinkan pemutaran struktur berat secara horizontal tanpa mengganggu lalu lintas di bawahnya. Pemutaran perdana dilakukan pada Senin siang (19/5) di area turunan jembatan yang menghubungkan Semarang dan Demak, tepatnya pada Seksi 1 proyek.
Pemutaran pierhead dilaksanakan oleh PT Nitra Superstruktur sebagai kontraktor pelaksana, menggunakan sistem hydraulic dengan komponen utama dari PTP, penyedia teknologi pemutar pierhead. Puluhan teknisi dan operator bekerja secara cermat dan bertahap untuk mengunci serta memutar struktur tersebut hingga mencapai sudut sekitar 60 derajat.
Prosesi pemutaran yang berlangsung cukup menegangkan ini turut disaksikan langsung oleh perwakilan Kementerian PUPR dan manajemen PT Hutama Karya (Persero) selaku kontraktor utama. Momen ini menjadi tonggak penting mengingat masih ada sembilan pierhead lainnya yang telah melalui proses stressing tahap pertama dan dijadwalkan diputar dalam beberapa hari ke depan, dengan mempertimbangkan aspek teknis dan cuaca.
Ciri khas pierhead yang digunakan dalam proyek ini adalah warna oranye dan hijau yang menjadi identitas visual PT Nitra Superstruktur. Proyek Tol Semarang–Demak sendiri merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan untuk mengurangi kemacetan, mempermudah akses logistik, serta mendukung pengendalian banjir rob di kawasan pesisir utara Jawa Tengah.
Baca juga: Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Ruas Kaligawe-Sayung Pakai 6 Juta Bambu, Ini Progresnya
Baca juga: Pembangunan Tol Semarang-Demak, Target Rampung April 2027
Tol Semarang–Demak dirancang sebagai infrastruktur multifungsi. Selain menjadi jalur transportasi utama, tol ini juga berfungsi sebagai tanggul laut yang mampu menahan banjir rob. Pada struktur tol disiapkan kolam retensi dan rumah pompa untuk mengatur aliran air dan meminimalkan genangan di wilayah sekitar.
Pembangunan Tol Semarang–Demak terbagi dalam dua seksi. Seksi 1, yang menghubungkan Kaligawe hingga Sayung, terdiri dari tiga paket pekerjaan yang ditangani oleh konsorsium kontraktor nasional dan internasional. Progres fisik Seksi 1 saat ini telah mencapai 30,59 persen dan ditargetkan selesai pada April 2027, dengan penyelesaian lebih awal untuk Paket 1A yang ditargetkan rampung pada April 2025.
Sementara itu, Seksi 2 yang menghubungkan Sayung hingga Demak sudah beroperasi sejak 25 Februari 2023. Dengan operasional sebagian jalur ini, manfaat awal dari proyek mulai dirasakan, terutama dalam mengurangi waktu tempuh dan mempermudah mobilitas warga serta distribusi barang.
Pekerjaan konstruksi dalam proyek ini juga memanfaatkan pendekatan teknis yang inovatif, seperti penggunaan matras bambu di atas perairan dan metode soil improvement untuk memperkuat daya dukung tanah di kawasan pesisir. Dengan dukungan teknologi dan perencanaan yang matang, proyek Tol Semarang–Demak diharapkan menjadi model pembangunan infrastruktur terpadu yang mampu menjawab tantangan mobilitas dan bencana iklim secara bersamaan. (***)