Konstruksi Media, Jakarta – Jepang memiliki teknik konstruksi tradisional yang menggunakan media kayu tanpa menggunakan paku, sekrup maupun lem. Teknik tersebut bernama Kigumi, suatu teknik yang dapat menghasilkan sebuah struktur kayu yang presisi serta indah.
Bila ditelusuri lebih jauh, Kigumi merupakan teknik kontruksi kayu tradisional yang menerapkan persamaan geometris untuk menyusun pola pada kayu. Teknik ini sudah dikenal sekitar 4.000 tahun, tepatnya pada zaman Jomon. Pada masa tersebut, besi dan bahan bangunan lain sulit untuk didapatkan, salah satu alternatifnya adalah menggunakan media kayu.
Baca juga: Prof Fatma: 10 Hal Penting Harus Dilakukan Pasca Ledakan Tungku Smelter
Teknik Kigumi memiliki keunikan saat pengaplikasiannya, yakni tanpa menggunakan paku dalam pembuatan bangunan. Berbagai kayu akan disusun atau disambung seperti puzzle. Kemudian, sambungan kayu tersebut akan terbentuk menjadi sebuah bangunan.
Dalam pembuatannya, teknik ini menggunakan persamaan geometris dan melakukan pengukuran serta perhitungan matematika. Penentuan kayu juga tidak boleh sembarangan. Biasanya kayu yang dipilih disesuaikan dengan iklim tempat mereka membuatnya.
Untuk membangun rumah maupun bangunan yang tahan gempa, terdapat teknik pemilihan kayu agar teknik kigumi dapat dibuat. Biasanya si pembuat mengetahui sifat-sifat dari kayu tersebut, perbedaan kekuatan antara kayu depan dan belakang, maupun bagian atas dan bawah.
Jenis-jenis Teknik Kigumi
Teknik kigumi mempunyai tiga jenis, yakni:
- Tsugite: Teknik ini dilakukan dengan cara menyambungkan potongan kayu secara vertikal.
- Shiguchi: Teknik ini dilakukan dengan cara menyambungkan potongan kayu pada sudut siku-siku atau diagonal.
- Shikuchi: Teknik ini dilakukan dengan cara menyambungkan ruas-ruas kayu yang memiliki permukaan miring.
Baca juga: Rumah Modular, Teknik Modern Membangun Hunian Dalam Hitungan Hari
Selain ketiga teknik tersebut, ada empat teknik khusus yang digunakan untuk membuat bentuk-bentuk tertentu, di antaranya :
- Ariotoshi-Shinozashi: Teknik ini dilakukan dengan cara menyambungkan potongan-potongan kayu menjadi bentuk “L” atau “X”.
- Nagahozo-komi-Senda: Teknik ini dilakukan dengan cara menyambungkan potongan-potongan kayu menjadi bentuk “Z” dan “S”.
- Koshikake-Kamatsugi: Teknik ini dilakukan dengan cara menyambungkan potongan-potongan kayu menjadi bentuk “T” dan “M”.
- Kanawatsugi: Teknik ini dilakukan dengan cara menyambungkan potongan-potongan kayu menjadi bentuk “Y” dan “N”.