News

Tegas! Basuki Hadimuljono: Utamakan Produk Dalam Negeri, Stop Impor

Komitmen pemerintah dapat mendorong industri konstruksi dalam negeri untuk mengembangkan produk dan pasarnya.

Konstruksi Media – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membuka Pameran Konstruksi dan Infrastruktur terlengkap atau Infrastructure Connect 2022 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Rabu (23/11/2022).

Pameran bertajuk “Bangga Produk Dalam Negeri, Pulihkan Ekonomi Bangsa” ini diikuti lebih dari 100 produk, teknologi, inovasi bidang konstruksi dan infrastruktur yang diadakan dari 23 sampai 25 November 2022 di Jakarta International Expo, Kemayoran.

Basuki mengatakan, perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dilarang impor. Dulu mengutamakan produksi dalam negeri, sekarang dilarang impor apalagi menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

“Sekitar Rp400 triliun APBN yang telah dibelanjakan, mayoritas telah dikucurkan untuk barang-barang komponen dalam negeri,” kata Basuki dalam acara ‘Infrastructure Connect 2022’ di Jakarta, Rabu (23/11/2022).

Menurut dia, hampir 90 persen dibelanjakan untuk barang-barang dalam negeri dari total anggaran Kementerian PUPR sekitar Rp120 triliun tiap tahunnya. Komitmen pemerintah, kata Basuki, dapat mendorong industri konstruksi dalam negeri untuk mengembangkan produk dan pasarnya.

Baca juga: International Green Building Seminar 2022, Net Zero Building: Make it Real

“Saya mengajak yang dari impor bikin pabrik di sini, jangan sampai membeli tapi membuka peluang kerja di luar, bikin peluang di Indonesia,” ucapnya.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, pentingnya penerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam sektor konstruksi adalah untuk membuat Indonesia mandiri.

Untuk itu, kata dia, pelaku usaha turut mendukung strategi tersebut. Pasalnya, pemerintah telah berkomitmen untuk mendorong TKDN pada setiap aspek, terutama pada sektor konstruksi.

“Untuk mewujudkan perkembangan infrastruktur TKDN dan bisa berdiri sendiri diperlukan seperti peningkatan kapasitas dan kualitas SDM nasional, menerapkan ESG,” ujarnya.

Baca artikel selanjutnya:

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp