INFOKorporasi

Target Adhi Karya, Kontrak Baru Naik 20% pada Tahun 2023

Potensi perolehan ditargetkan berasal dari proyek pembangunan tol, proyek gedung, proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan beberapa proyek infrastruktur lainnya.

Konstruksi Media – PT Adhi Karya (Persero) Tbk atau ADHI memiliki target pada tahun 2023 dengan peningkatan kontrak baru 10% sampai 20%. Sebelumnya, sampai November 2022, ADHI sukses mendapatlan kontrak baru sebesar Rp22,4 triliun, meningkat 63% secara tahunan.

“Komposisi perolehan kontrak tersebut berdasarkan segmentasi lini engineering & construction masih mendominasi mencapai 88%, sisanya dari properti dan lainnya,” kata Sekretaris Perusahaan ADHI Farid Budiyanto mengutip Kontan.co.id, Senin (16/1/2023).

Ia mengatakan, potensi perolehan ditargetkan berasal dari proyek pembangunan tol, proyek gedung, proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan beberapa proyek infrastruktur lainnya.

Terkait perolehan proyek IKN, kata dia, Adhi Karya berhasil meraih total Rp2,6 triliun, terdiri dari Proyek Lanjutan Jembatan Pulau Balang, Jalan Tol IKN 3A ruas Karangjoang-Kariangau, Hunian Pekerja Konstruksi dan kawasan perumahan menteri.

Seiring dengan pertumbuhan target, ADHI juga menargetkan belanja modal atau capital expenditure (capex) berupa penyertaan dan aset tetap meningkat pertumbuhannya sebesar 15%-20% secara tahunan (YoY).

Baca juga: Bambang Susantono Lantik 35 Pejabat Otorita IKN Nusantara

“Dananya berasal dari gabungan dari beberapa sumber, antara lain kas internal perusahaan, dana hasil rights issue dan pinjaman bank,” ucap Farid.

Ia mengatakan, ADHI mengedepankan inovasi bisnis dengan fokus pemasaran dalam negeri yakni sektor infrastruktur jalan tol, proyek IKN, bisnis konstruksi berbasis lingkungan (water & waste management).

“Sementara untuk pengembangan kawasan properti, ADHI akan mengembangkan kawasan berbasis Transit Oriented Development (TOD) yang diharapkan akan memberikan penghasilan berkesinambungan bagi ADHI,” jelasnya.

Untuk informasi, ADHI telah menerima pencairan Penambahan Modal Negara (PMN) secara penuh sebesar Rp1,98 triliun melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue pada pertengahan Oktober 2022. PMN tersebut akan menambah ekuitas ADHI.

Dana segar melalui PMN ini digunakan ADHI untuk menyelesaikan sejumlah proyek strategis nasional (PSN), seperti Jalan Tol Yogyakarta-Solo-Kulonprogo, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, dan SPAM Karian Timur.

Baca artikel selanjutnya:

Artikel Terkait

Back to top button