AsosiasiINFONews

Tantangan Industri Semen di Tahun Ini, Apakah itu?

Rendahnya tingkat utilisasi pabrik semen dan perlunya moratorium pembangunan pabrik baru.

Dekarbonisasi dan Industri Hijau

Industri semen Indonesia juga tengah menghadapi tantangan dalam upaya dekarbonisasi untuk mendukung target netral karbon (NZE) pada 2050. ASI telah menyusun peta jalan yang sejalan dengan target Nationally Determined Contribution (NDC) 2030 dan NZE 2050 melalui berbagai inisiatif, seperti:

  • Mengganti bahan bakar fosil dengan energi terbarukan seperti biomassa, sampah kota (RDF), dan limbah industri.
  • Mengembangkan semen ramah lingkungan dengan kandungan karbon rendah seperti PCC, PPC, Slag Cement, dan Semen Hidraulis.
  • Meningkatkan efisiensi energi melalui penerapan teknologi digital.

Untuk mendukung upaya ini, industri semen memerlukan dukungan dari berbagai kementerian terkait, seperti Kementerian Perindustrian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian PUPR, dan Kementerian ESDM. Dukungan ini diperlukan dalam bentuk kebijakan, insentif, serta skema nilai ekonomi karbon yang jelas guna mendorong implementasi dekarbonisasi.

Saat ini, Asosiasi Semen Indonesia tengah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk mempercepat perubahan spesifikasi penggunaan semen ramah lingkungan dalam proyek konstruksi nasional. “Kami sangat membutuhkan dukungan dari Kementerian PUPR agar spesifikasi baru ini segera diterapkan,” jelas Lilik.

Mengingat investasi yang besar dalam implementasi dekarbonisasi, stabilitas ekonomi dan industri semen sangat penting. Oleh karena itu, kebijakan moratorium tetap menjadi kebutuhan utama guna menjaga keseimbangan industri dan memastikan keberlanjutan inovasi dalam sektor ini. “Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, industri semen perlu dukungan dari berbagai pihak agar tetap berkembang dan berkontribusi terhadap pembangunan nasional,” pungkasnya. (***)

Previous page 1 2 3

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp