Konstruksi Media – Sebuah inisiatif sosial yang patut diapresiasi siap diresmikan. Konglomerat Sugianto Kusuma, atau yang akrab disapa Aguan, melalui bendera usahanya Agung Sedayu Group (ASG), telah menuntaskan pembangunan 250 unit rumah gratis bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Proyek yang berlokasi di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, ini dijadwalkan diresmikan pada 31 Oktober 2025.
Program filantropi dari Aguan ini menjadi contoh nyata kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Istimewanya, seluruh pembangunan rumah dilakukan tanpa menggunakan dana APBN, menunjukkan bahwa komitmen sosial pelaku usaha mampu membantu negara dalam menyediakan hunian layak bagi rakyat kecil.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menegaskan bahwa meskipun pembiayaannya sepenuhnya berasal dari ASG, proses seleksi penerima manfaat tetap dilakukan secara ketat dan transparan. Kementerian PKP menggandeng Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memverifikasi data calon penerima, agar bantuan benar-benar tepat sasaran dan terhindar dari penyelewengan.
“Walaupun itu kita yang fasilitasi, tapi kita menghormati negara ini. Jadi kita undang BPS-nya untuk menentukan kriteria penerima,” ujar Ara dalam keterangan tertulis, Selasa (28/10/2025).
Ia menambahkan, mekanisme transparansi ini menjadi jaminan integritas (guarantee of integrity) dalam pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR) berskala besar tersebut. Penyerahan kunci rumah nantinya juga akan melibatkan Bupati Tangerang, mengingat lokasi proyek berada di wilayah kabupaten tersebut.
Baca juga: Agung Sedayu Luncurkan Hampton, Hunian Hijau untuk Keluarga Modern
Inisiatif Aguan ini sekaligus memperkuat pandangan pemerintah bahwa sektor perumahan adalah motor penggerak ekonomi yang efektif dan inklusif. Menurut Ara, pembangunan satu rumah subsidi saja dapat menciptakan sedikitnya lima lapangan kerja, mulai dari tukang hingga kenek. Dengan target 350 ribu unit rumah subsidi pada 2025, sektor ini berpotensi membuka 1,65 juta lapangan kerja di bidang konstruksi.
Selain itu, aktivitas pembangunan rumah turut menggerakkan industri pendukung seperti semen, pasir, kayu, cat, dan keramik, serta memberikan dampak ekonomi bagi pelaku UMKM lokal, termasuk warung-warung kecil di sekitar proyek.
Adapun rumah yang dibangun bertipe 36/60, dengan luas lahan 60 meter persegi (6×10 meter). Setiap unit dilengkapi dua kamar tidur, satu kamar mandi, ruang keluarga, dan dapur. Desain bergaya minimalis bernuansa abu-abu ini dibuat inklusif dan ramah lingkungan.
Untuk menjamin keamanan dan kenyamanan penghuni, kawasan perumahan menerapkan sistem one gate, dengan fasilitas umum yang cukup lengkap, seperti taman, masjid, lapangan serbaguna, dan sekolah.
Komitmen Aguan dan ASG dalam menghadirkan hunian layak dengan fasilitas memadai tanpa membebani keuangan negara menjadi bukti nyata bahwa tanggung jawab sosial korporasi dapat berjalan seiring dengan pembangunan nasional. (***)




